TEMPO.CO, Jakarta - Semakin melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar (Amerika Serikat) tak mempengaruhi jumlah permintaan obat generik saat ini.
"Obat generik, kan, sekarang naik cukup signifikan dalam hal unit, semenjak ada Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Namun, dalam nilai mata uang, hampir tidak mengalami kenaikan karena harga rendah sekali sejak 2013," ujar perwakilan dari Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia, Darodjatun, kepada Antara News, Kamis, 27 Agustus 2015.
Hal senada disampaikan perwakilan Pengurus Ikatan Apoteker Indonesia, Drs Nurul Falah Eddy Pariang, Apt. Menurut dia, sebagian besar obat-obatan yang termasuk dalam Formularium Nasional merupakan obat generik.
Hal ini, kata dia, tentu saja meningkatkan penggunaan obat generik di kalangan masyarakat. "Penggunaan obat generik meningkat dengan adanya pelayanan BPJS, di mana obat-obatan di dalam Formularium Nasional sebagian besar obat generik," katanya dalam kesempatan berbeda.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan mewajibkan seluruh fasilitas kesehatan milik pemerintah menggunakan obat generik esensial dalam kegiatan pelayanan kepada masyarakat. Di samping itu, dokter, pengelola instalasi farmasi rumah sakit, dan apoteker juga diwajibkan meresepkan dan mengganti obat yang mereka dagang dengan obat generik.
ANTARA
Berita terkait
Jangan Ragu Minum Obat Generik, Kualitasnya Setara Obat Paten
4 Oktober 2023
Ragu minum obat generik karena menyangsikan kemanjurannya? Apoteker menyatakan obat generik memiliki kualitas setara obat paten.
Baca SelengkapnyaKenali Perbedaan Obat Generik dan Obat Paten
28 Juni 2023
Obat generik dan obat paten adalah dua jenis obat yang berbeda. Apa saja perbedaan tersebut?
Baca SelengkapnyaPenjualan PT Phapros Kuartal I 2023 Rp 260 Miliar, Didorong Obat Resep dan Generik
29 April 2023
PT Phapros mencatat penjualan sebesar Rp260,97 miliar pada kuartal I-2023.
Baca SelengkapnyaPenyebab Obat untuk Pasien Covid-19 Langka: Panic Buying hingga Stok Terbatas
8 Juli 2021
Kemenkes telah menerima keluhan di masyarakat terkait dengan semakin sulit mendapatkan obat-obatan bagi pasien Covid-19
Baca SelengkapnyaObat Generik Covid-19 Ivermectin, Antara Keampuhan dan Penolakan WHO
24 Januari 2021
Organisasi Kesehatan Pan-Amerika, bagian regional dari WHO, mengatakan bahwa ivermectin tidak boleh digunakan untuk mengobati Covid-19.
Baca SelengkapnyaObat Generik Kurang Cespleng? Ini Fakta Sesungguhnya
30 September 2019
Banyak orang yang menganggap obat generik kurang mujarab. Bagaimana fakta sebenarnya?
Baca SelengkapnyaIni Penyebab Harga Obat di Indonesia Lebih Mahal dari Negara Lain
21 Maret 2019
Harga obat di Indonesia cenderung lebih mahal dibandingkan dengan negara-negara lain. Disebut termahal di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaDokter Ungkap Penggunaan Antibiotik di Indonesia Terlalu Bebas
8 Juni 2017
Penggunaan antibiotik secara tidak bijak bahkan juga dilakukan oleh tenaga kesehatan.
Baca SelengkapnyaLebih Mahal, Vaksin Lebih Bagus? Ini Jawaban Bio Farma
21 Maret 2017
Tidak sedikit yang memilih datang ke fasilitas kesehatan swasta dan membeli vaksin dengan harga mahal dibanding vaksin yang dianjurkan.
Baca SelengkapnyaBadan POM Izinkan Versi Generik Obat Paten Rp 13 Juta/Butir
4 Juli 2016
Pasien Hepatitis C harus minum Sofosbuvir yang tingkat kesembuhannya 99%. Harganya Rp 13 juta per butir.
Baca Selengkapnya