Gitar, dari Hobi sampai Jadi Mata Pencaharian  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Jumat, 28 Agustus 2015 04:39 WIB

Pekerja menyelesaikan pembuatan gitar di kampung Jagalan, Surakarta, Jawa Tengah, 10 Agustus 2015. Dalam sehari industri gitar rumahan yang menggunakan bahan kayu Sonokeling, Mahoni, dan Mepel tersebut mampu membuat 12 gitar perharinya. Gitar dijual mulai harga 375 ribu hingga 2,5 juta rupiah. TEMPO/Bram Selo Agung

TEMPO.CO , Bandung: Gitar menjadi alat musik yang memiliki daya tarik tersendiri bagi para penyukanya. Salah satunya adalah Joko W. Pria berusia 37 ini memulai usaha costem gitar pada 2000 lalu, seiring banyaknya pesanan.

Hobi membuat gitar yang ia geluti kini dibantu oleh 5 orang karyawannya. Peminat gitar buatannya tak hanya berasal dari dalam negeri.

"Usaha dari tahun 2000 itu karena saya memang hobi main gitar dan membuatnya. Lama-lama ada yang minta dibuatin akhirnya dari mulut ke mulut banyak pesanan yang datang. Bahkan ada juga pesanan dari Amerika minta untuk dibuatkan sesuai keinginannya" ujar Joko saat ditemui di rumahnya, Rabu ,26 Agustus 2015

Usaha yang ia geluti selama 15 tahun menjadikannya cukup terkenal di kalangan pencinta gitar. Bahkan beberapa band papan atas seperti ST12 sempat memesan gitar yang dibuat khusus olehnya.

Menurut Joko, yang membedakan gitar buatannya dan buatan pengrajin lain adalah detail yang diinginkan oleh pemesan, sehingga pemesan akan merasa sangat pas saat menggunakannya.

"Ini kan sifatnya costem, jadi seenaknya pemesan, sesuai seleranya aja, kalo ada yang kurang menurut dia, ditambah apa yang kurang dan sesuai yang dia mau. Sehingga gitarnya pas dan akan merasa cocok dengan yang punya" ujar Joko.

Dalam proses pembuatan gitar Joko dan pekerjanya yang lain hanya membutuhkan waktu selama 4 hari untuk 1 gitar yang dipesan, bentuk, harga dan bahan kayu yang dipakaipun cukup beragam, sesuai dengan pesanan. Harga yang di tawarkan untuk satu costem gitar adalah Rp 2 juta hingga Rp 10 juta untuk gitar-gitar normal. Harga tersebut sudah mencakup jika ada kekurangan dalam detail yang diinginkan, sehingga pelangganya puas dengan hasil karyanya.

"Bahan kayu ada yang dari luar negeri, seperti kayu maple itu dari Kanada tapi ada juga dari dalam negeri. Bahkan kalo untuk dijual keluar negeri, kayu asal Indonesia lebih tinggi harganya di banding kayu dari luar, karena kan di sana kayu maple banyak," ujar Joko.

Bertempat di Jalan Cigadung Timur, Sekemuning, Bandung, Joko dan karyawannya biasa mengerjakan pesanan gitar. Selain bisa melihat langsung proses pembuatannya, para pengunjung juga bisa langsung berbincang dengan Joko mengenai pembuatan gitar di bengkelnya tersebut.

DWI RENJANI

Berita terkait

Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

1 hari lalu

Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

Kain tenun Bima yang sudah ada sejak sebelum Islam masuk ke Bima ini memiliki ciri khas, misalnya warna hitam pada tenun Donggo.

Baca Selengkapnya

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

3 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

PNM Sukses Berdayakan Nasabah Hingga Mengekspor Produknya

11 hari lalu

PNM Sukses Berdayakan Nasabah Hingga Mengekspor Produknya

Nasabah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Unit Cempaka Banjarmasin, Salasiah, berhasil mengolah rumput purun menjadi berbagai produk yang fungsional seperti tikar, topi, dompet dan tas sebagai produk andalan.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

13 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

17 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

22 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

48 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

56 hari lalu

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Berawal Iseng jadi Rezeki, Desainer Kerajinan Perhiasan Bunga Kering Ini Raup Omzet Rp 800 Juta

56 hari lalu

Berawal Iseng jadi Rezeki, Desainer Kerajinan Perhiasan Bunga Kering Ini Raup Omzet Rp 800 Juta

Berawal dari kecintaannya dengan bunga, desainer kerajinan ini membuat perhiasan dari bunga kering dan akhirnya bisa meraup omzet hingga ratusan juta.

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

56 hari lalu

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya