Depresiasi Rupiah, Pengamat: Masih Semi-Krisis

Reporter

Rabu, 26 Agustus 2015 03:59 WIB

Ilustrasi kurs rupiah dan mata uang Indonesia. Getty Images

TEMPO.CO , Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat semakin lemah dan mencapai puncaknya pada Senin lalu. Rupiah anjlok hingga mencapai 14 ribu per dolar. Meski banyak yang menilai Indonesia sudah memasuki krisis, ekonom BCA, David Sumual, merasa yakin Indonesia belum mengalami hal itu.

"Ya sekarang masih semi-krisis. Bisnis masih jalan dan kondisi ini belum banyak membuat perusahaan fault," kata David saat dihubungi Tempo pada Selasa, 25 Agustus 2015. Menurut David, perekonomian saat ini tak seburuk saat krisis 1997, di mana krisis finansial, moneter, dan mata uang yang terakumulasikan menjadi krisis ekonomi.

David menilai kondisi sekarang lebih mirip dengan krisis 2008. Saat itu, investasi pasar anjlok mencapai hampir 40 persen, yang juga menyeret harga indeks harga saham gabungan (IHSG).

Investor asing pun memilih angkat kaki dan menyimpan uang. "Lebih parah lagi, saat itu pinjaman antarbank telah berhenti sama sekali dan dapat dikatakan likuiditas di pasar perbankan berhenti total," katanya.

Meski belum menunjukkan tanda-tanda akan anjlok seperti tujuh tahun silam, David mengatakan, pemerintah tetap harus waspada. Mereka harus membuat contingency plan (rencana darurat) agar tak terlambat mengantisipasi kemungkinan yang akan datang.

Menurut David, salah satu faktor yang menyebabkan ekonomi semakin buruk adalah lambatnya pembangunan serta pengambilan kebijakan. "Pemerintah tak bisa lagi bertindak seolah business as usual. Harus meningkatkan sense of urgency." Ia menyayangkan lambatnya penerbitan kebijakan krusial, seperti peraturan presiden untuk percepatan pembangunan infrastruktur.

URSULA FLORENE

Berita terkait

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

22 jam lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

23 jam lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

2 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

BCA Luncurkan Bukti Bakti BCA, Nicholas Saputra Menjadi Duta

5 hari lalu

BCA Luncurkan Bukti Bakti BCA, Nicholas Saputra Menjadi Duta

PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) meluncurkan Bukti Bakti BCA untuk program sosial dan lingkungan. Nicholas Saputra menjadi duta.

Baca Selengkapnya

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

5 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

5 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

7 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

7 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

7 hari lalu

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

7 hari lalu

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

Laba bank BCA mencapai Rp 12,9 triliun pada kuartal pertama 2024. Ada sejumlah kredit restrukturisasi yang mulai berangsur normal.

Baca Selengkapnya