Kalla Tolak Saran Ical Bentuk Pusat Krisis Perekonomian

Reporter

Editor

Agoeng Wijaya

Selasa, 25 Agustus 2015 18:53 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan kata sambutan dalam acara Ideafest 2015 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Selatan, 8 Agustus 2015. Ideafest tahun ini mengangkat tema Creativity with Purpose. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menolak saran Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali, Aburizal Bakrie, yang mendesak pemerintah membentuk badan pusat krisis untuk menangani permasalahan perekonomian dalam negeri. Menurut Kalla, tanpa adanya pusat krisis itu, pemerintah kini sudah bergerak dalam pemulihan keadaan ekonomi. "Kan juga sebenarnya di pemerintahan itu otomatis terbentuk sendiri pusat krisis," kata Kalla, di kantornya, Selasa, 25 Agustus 2015.

Artinya, kata dia, pusat krisis itu telah dijalankan. "Dan menjadi urusan Presiden, saya dan setiap menteri koordinator yang bekerja dan sistemnya juga sudah dilakukan," ujarnya.

Kalla mengatakan, jika pemerintah membentuk pusat krisis lagi, hal itu akan menjadi tidak efisien serta akan menambah beban dan terjadi koordinasi yang sangat rumit. "Jadi tidak perlu."

Kemarin, pada saat rapat koordinasi fraksi, Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali, Aburizal Bakrie, mendesak pemerintah membentuk badan pusat krisis untuk menangani permasalahan, terutama perekonomian dalam negeri. Ical, sapaan akrab Aburizal, jenuh akan gesekan dan perbedaan sikap di lingkup internal pemerintah dalam mengatasi krisis ekonomi.

Ical mengatakan penanganan masalah harus dilakukan satu badan atau seseorang yang dipercaya Presiden. Badan itulah yang nantinya menjadi komando para menteri koordinator di kabinet.

REZA ADITYA

Berita terkait

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

8 jam lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

4 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

5 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

5 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

5 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

6 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

6 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

6 hari lalu

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

7 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

7 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya