Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti (kiri) dan Direktur Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, Sudirman Saad (kanan), memperlihatkan ikan hasil tangkapan pada Tradisi Mane'e di pulau Intata, kabupaten kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, 7 Mei 2015. ANTARA FOTO/Fiqman Sunandar
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menegaskan komitmen Pemerintah Indonesia untuk memerangi kejahatan perikanan, Sabtu 22 Agustus 2015. Hal ini diutarakan Susi saat membuka membuka dialog bilateral RI-Norwegia yang khusus membahas mengenai kejahatan perikanan di Oslo.
Dalam forum itu, Susi juga menyampaikan kebijakan dan upaya Indonesia meningkatkan pemanfaatan laut sebagai kekuatan RI. Ia mengharapkan dukungan dan kerja sama Norwegia dalam memerangi kejahatan perikanan.
Pada kesempatan yang sama, Dirjen Budidaya dan Perikanan Kementerian Perikanan Norwegia, Vidar Landmark, menyatakan Indonesia merupakan mitra yang penting bagi Norwegia. Karena itu, Pemerintahnya sangat menyambut baik inisiatif Pemerintah Indonesia. Norwegia siap mendukung serta bekerja sama baik secara bilateral maupun di berbagai forum internasional.
Susi berpendapat forum dialog ini menjadi wadah yang bermanfaat bagi kedua negara untuk saling berbagi pengalaman dan tukar pikiran mengenai kasus yang terjadi di wilayah masing-masing. Kunjungan Susi ke Norwegia merupakan tindak lanjut dari pertemuan bilateral Presiden RI dengan Perdana Menteri Norwegia di Jakarta April lalu dan pertemuan Komisi Bersama Menlu RI dengan Menlu Norwegia di Oslo Juni lalu.
Selama di Norwegia dari tanggal 18 hingga 21 Agustus, Susi mengadakan berbagai pertemuan di kota Trondheim dan Oslo. Untuk menindaklanjuti kunjungan kerja Susi, Menteri Perikanan Norwegia, Elisabeth Aspaker direncanakan akan melakukan kunjungan balasan ke Indonesia pada bulan November mendatang.
Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus
3 hari lalu
Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.
