Proses Sertifikasi Perikanan Disederhanakan Bagi Usaha Kecil

Reporter

Rabu, 19 Agustus 2015 22:00 WIB

Sebuah alat tangkap ikan ramah lingkungan diciptakan oleh sekelompok mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (FPIK UB).Komunika Online.

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng sejumlah lembaga pembuat sertifikasi untuk menyederhanakan prosedur sertifikasi produk perikanan, terutama di kelompok usaha berskala kecil dan menengah.


Saat ini, sertifikasi produk perikanan dilakukan oleh lima lembaga, yakni KKP, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Majelis Ulama Indonesia (MUI), pemerintah kabupaten/kota, dan Lembaga Sertifikasi Produk (LsPro) Kementerian Perindustrian.


Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan KKP Saut P. Hutagalung mengatakan saat ini prosedur sertifikasi yang harus dilewati oleh para pelaku usaha produsen produk perikanan cenderung saling tumpang tindih, baik dari segi prosedur maupun jangka waktu.


Demikian pula, dari segi biaya, proses sertifikasi yang berulang-ulang menyebabkan beban biaya yang ditanggung oleh produsen produk perikanan semakin banyak. Oleh karena itu, KKP mengusulkan penyederhanaan prosedur pengajuan sertifikasi produk perikanan.


“Nanti dibentuk tim kecil yang akan memetakan prosedur apa saja yang dapat disinergikan,” ujarnya sebagaimana dikutip dari harian Bisnis Indonesia, Rabu (19 Agustus 2015).


Advertising
Advertising

Tim kecil beranggotakan perwakilan dari kelima lembaga tersebut diberikan waktu selama 2 bulan untuk memetakan prosedur dan dokumen pengajuan sertifikasi yang saling tumpang tindih.


Tahap selanjutnya, tim akan merumuskan regulasi yang diperlukan untuk menyinergikan aturan yang ada di setiap lembaga. Perumusan regulasi juga menyangkut aspek biaya yang ditetapkan dalam proses sertifikasi. Jika memungkinkan, sejumlah pos biaya dapat dihapuskan.


“Karena setiap lembaga ini kan punya dasar hukumnya masing-masing, sehingga memang harus diteliti baik-baik,” katanya.


Menurut Saut, sinergi antarlembaga juga dilakukan dalam proses uji laboratorium. Saat ini, KKP hanya memiliki satu laboratorium uji bahan makanan produk perikanan, yang ditargetkan akan bertambah menjadi 11 laboratorium pada tahun ini.


Di sisi lain, LsPro Kemenperin memiliki 48 laboratorium yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Jika sinergi telah disepakati, seluruh laboratorium yang dimiliki oleh kedua institusi tersebut dapat digunakan secara bersama-sama untuk melakukan uji bahan yang akan disertifikasi.


BISNIS.COM

Berita terkait

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

2 hari lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

3 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

6 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

14 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

24 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

25 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

44 hari lalu

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

44 hari lalu

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

KKP menargetkan inflasi komoditas perikanan tahun 2023 sebesar 3+1 persen.

Baca Selengkapnya

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

44 hari lalu

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

Anggaran untuk mendukung perempuan dan disabilitas yang ada dalam sektor perikanan nasional.

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

45 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya