Area tambang Air Laya di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Tambang Air Laya merupakan salah satu area tambang terbuka (open-pit mining) batu bara terbesar milik PT. Bukit Asam Tbk. TEMPO/Parliza Hendrawan
TEMPO.CO, Jakarta - Emiten pelat merah PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. berencana untuk membeli kembali atau buyback saham setelah penurunan hingga 58 persen sejak awal tahun ini.
Sekretaris Perusahaan Bukit Asam Joko Pramono mengatakan perseroan telah melakukan aksi buyback saham pada 2011 dan 2014 lalu setelah mendapatkan surat edaran dari OJK. Saat itu, OJK memperbolehkan emiten melakukan buyback saham tanpa melalui RUPS Luar Biasa.
"Kalau memang OJK mengeluarkan surat edaran, kami akan melihat lagi kondisi dan momentum tepat bagi perseroan untuk buyback saham," ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa, 18 Agustus 2015.
Dia menilai harga saham PTBA saat ini tidak mencerminkan kinerja fundamental perseroan. Rencana buyback akan dilakukan kajian secara mendalam sebagai opsi aksi korporasi.
Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Haru Koesmahargyo mengatakan akan mengkaji rencana buyback saham BBRI. Perseroan tengah mengkaji harga saham BBRI telah undervalued atau belum.
Selain Nonton Dirty Vote, Tonton Juga Sexy Killers yang Rilis Sebelum Pemilu 2019
12 Februari 2024
Selain Nonton Dirty Vote, Tonton Juga Sexy Killers yang Rilis Sebelum Pemilu 2019
Sebelum Dirty Vote, Dandhy Laksono Lebih Dahulu menggarap Sexy Killers yang tayang ketika masa tenang Pemilu 2019. Dengan kisah berbeda, Sexy Killers lebih membahas persoalan lingkungan di Indonesia.