TEMPO Interaktif, Jakarta:Menyusul induk perusahaannya, PT Bakrie Telecom memastikan diri untuk menjadi perusahaan terbuka. "Kami harap awal 2006 sudah tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta," kata Presiden Direktur Bakrie Telecom Anindya Bakrie, Rabu (16/11). Anak perusahaan PT Bakrie & Brothers yang bergerak di bidang telekomunikasi ini, menyelesaikan proses penawaran umum perdana (IPO) mulai hari ini dengan melayangkan surat permohonan pencatatan saham ke BEJ. Permohonan ini telah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa Bakrie & Brothers, September lalu.Kepada BEJ, Bakrie Telecom meminta kontrak pendahuluan pencatatan saham sebagai salah satu syarat pengajuan IPO ke Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam). Bertindak selaku penjamin pelaksanan emisi IPO adalah PT Danatama Makmur.Anindya belum bersedia merinci persentase kepemilikan yang ditawarkan kepada publik, juga penggunaan dana IPO itu. "Akan kami jelaskan pada paparan publik Desember mendatang," kata dia.Secara tersirat, Anindya menjelaskan dana akan digunakan untuk meningkatan kepemilikan telepon dengan jaringan Bakrie Telecom--perusahaan operator telepon Esia.September lalu, Bakrie Telecom menjalin kerja sama dengan PT Indonesian Satelite Corp. Tbk. dalam penggunaan jaringan dan frekuensi. Kerja sama ini memungkinkan Esia beroperasi secara nasional. Selama ini, Esia hanya dapat digunakan di DKI Jakarta serta beberapa daerah di Jawa Barat, seperti Banten, Bandung, Cirebon, Tasikmalaya, dan Serang.SULIYANTI PAKPAHAN