Jokowi Akui Tak Mudah Dapatkan Kepercayaan Publik  

Reporter

Editor

Zed abidien

Senin, 10 Agustus 2015 11:55 WIB

Presiden Joko Widodo saat menghadiri acara peringatan '38 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia' di Gedung Bursa Efek Jakarta, 10 Agustus 2015. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta – Di depan pelaku pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI), Presiden Joko Widodo mengajak yang tak percaya pembangunan infrastruktur berjalan melihat langsung progres pembangunan.

"Tunjuk jari, saya tunjukkan ke lapangan, pembangunan jalan, irigasi jalan. Saya tunjukkan kalau masih ada yang meragukan. Pelabuhan juga berjalan," katanya saat mengunjungi BEI, Senin, 10 Agustus 2015.

Dia ingin pelaku pasar percaya pemerintah sedang mengejar pertumbuhan infrastruktur. "Jadi, sekali lagi, percayalah! Karena itulah yang sekarang diperlukan, yakni perubahan persepsi," ucapnya. "Memang mendapatkan public trust tidak mudah, harus realisasi dulu. Tapi kan realisasi butuh waktu. Maka yang sering saya tunjukkan adalah prosesnya ada, progresnya ada," ujarnya.

Jokowi menuturkan penyerapan belanja barang, modal, dan infrastruktur baru terserap sedikit. Dia mencontohkan, penyerapan belanja modal baru 12 persen hingga Juni 2015. Namun dia berjanji akan menyerap belanja sebanyak-banyaknya pada semester kedua. "Tapi ini akan dihabisi semester kedua sisanya. Berarti yang 88 persen di semester kedua," tuturnya.

Tak hanya itu, belanja infrastruktur di BUMN sekitar Rp 120 triliun baru dimulai pada semester ini. Dia mengaku terus mendorong kecepatan penyerapan anggaran meski pertumbuhan ekonomi nasional turun 0,3 persen karena perlambatan ekonomi dunia.

Jokowi telah bertanya angka serapan sampai akhir tahun ini ke setiap kementerian. Menurut dia, penyerapan anggaran hingga akhir tahun nanti mencapai 93 persen. "Yang ngomong menterilah (Menteri Keuangan), saya hanya meneruskan, menekankan lagi," katanya.

Selama sepuluh tahun menjabat sebagai birokrat, ucap Jokowi, serapan anggaran belanja biasanya meroket pada Oktober-November. Melejitnya penyerapan, ucap dia, akan berimbas pada hasil pertumbuhan ekonomi tahun ini nantinya.

Tak hanya meresmikan pembangunan infrastruktur, Jokowi mengaku selalu mengontrol dan mengawasi progres setiap 3-6 bulan. Menurut dia, progres pekerjaan tidak benar karena dua hal. Yakni manajemen BUMN kurang baik karena masih bekerja dengan pola lama (tidak cepat) atau menterinya tidak bisa mengejar target progres pekerjaan. "Kalau BUMN, ya diganti direksinya. Kalau menterinya, ya diganti menterinya. Saya sih simpel mikirnya," tuturnya.

ALI HIDAYAT

Berita terkait

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

1 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

9 hari lalu

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

Serangan balasan Iran terhadap Israel meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah. Ketegangan ini menambah beban baru bagi ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

28 hari lalu

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.

Baca Selengkapnya

Sebut Ekonomi Indonesia Kokoh di Tengah Ketidakpastian Global, Jokowi: Alhamdulillah

59 hari lalu

Sebut Ekonomi Indonesia Kokoh di Tengah Ketidakpastian Global, Jokowi: Alhamdulillah

Presiden Jokowi mengatakan bahwa perekonomian Indonesia cukup kokoh di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

18 Februari 2024

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

Setiap kali Prabowo menyebut nama Titiek Soeharto, pendukungnya bersorak. Berikut profil pemilik nama Siti Hediato Hariyadi.

Baca Selengkapnya

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

13 Februari 2024

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

Tujuh Presiden RI miliki cerita pada akhir masa jabatannya. Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi punya takdirnya.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia Living Legend Companies Awards 2024

2 Februari 2024

Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia Living Legend Companies Awards 2024

PT Pegadaian dinobatkan sebagai Diamond Living Legend Company in Realizing Society Welfare Through Innovative and Inclusive Products and Services

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

11 Januari 2024

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bisa disebut sebagai ketua umum partai terlama di negeri ini. Sejak kapan?

Baca Selengkapnya

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

1 Januari 2024

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

Genap 14 tahun kepergian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berikut kilas balik profil dan perjalanannya sebagai ulama dan presiden ke-4 RI.

Baca Selengkapnya

APBN Dukung Momentum Pemulihan Ekonomi Indonesia

19 Desember 2023

APBN Dukung Momentum Pemulihan Ekonomi Indonesia

Kinerja anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hingga pertengahan bulan Desember 2023 tercatat lebih kuat dari target yang ditentukan

Baca Selengkapnya