Tanjung Emas Klaim Bisa Layani Bongkar-Muat 1 Juta Teus  

Reporter

Selasa, 4 Agustus 2015 16:06 WIB

Suasana bongkar muat di Terminal Peti Kemas Semarang di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Selasa (05/01). Pada awal tahun 2010 pemerintah memprediksikan ada pertumbuhan ekspor, meski angkanya kecil.TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Semarang - General Manager Terminal Peti Kemas Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Erry Akbar Panggabean, menargetkan pelayanan bongkar-muat mencapai 1 juta twenty foot equivalent units (teus). Target itu lebih tinggi dibandingkan pelayanan saat ini yang mencapai 640 ribu teus.

“Satu juta teus sebuah cita-cita. Kami pasti berusaha mewujudkannya,” kata Erry setelah pisah-sambut jabatan General Manager Terminal Peti Kemas Pelabuhan Tanjung Emas, Selasa, 4 Agustus 2015.

Target itu diperkirakan terealisasi 1-2 tahun ke depan. Upaya yang dilakukan Terminal Peti Kemas di antaranya menyiapkan infrastruktur. Saat ini sedang berlangsung perluasan lapangan penumpukan peti kemas dan tambahan dermaga labuh, yang diperkirakan selesai akhir September. Sedangkan pada Oktober, container crane dipastikan akan tiba di Semarang. Lalu, pada Desember, matig ATC juga akan tiba.

Manajer Operasi Terminal Peti Kemas Pelabuhan Tanjung Emas Edy Sulaksono menambahkan, saat ini sedang dilakukan kunjungan ke sejumlah daerah untuk meyakinkan pelaku industri agar mau mengirimkan barang yang diekspor lewat Pelabuhan Tanjung Emas. “Kami tindak lanjuti dengan roadshow menemui pengurus dan anggota Kadin di daerah, termasuk pemerintah daerah yang memiliki kawasan industri,” ujar Edy.

Edy juga mengerahkan timnya ke Singapura untuk meyakinkan pelaku bisnis di sana bahwa Pelabuhan Tanjung Emas memiliki kemampuan lebih dalam pelayanan bongkar-muat. “Target pelayanan 1 juta teus peti kemas itu diyakini tercapai karena didukung sistem online yang bisa melihat pergerakan bisnis ekspor-impor,” tuturnya.

Pelayanan bongkar-muat di pelabuhan ini pernah dipersoalkan Presiden Joko Widodo. Pada Rabu, 17 Juni 2015, Presiden Jokowi marah saat melihat data yang menunjukkan bahwa dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, mencapai 5,5 hari.

Menurut Presiden, hal tersebut mencerminkan bahwa pelayanan bongkar-muat barang di pelabuhan masih sangat lambat. Jokowi geram kepada para pejabat yang tidak berupaya mempercepat pelayanan bongkar-muat hingga kurang dari lima hari. Padahal pemerintah menargetkan perbaikan dwelling time menjadi rata-rata 4,7 hari untuk tahun ini.

EDI FAISOL

Berita terkait

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

7 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

9 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

10 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

10 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

10 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

10 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

11 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

13 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

43 hari lalu

Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

Sepekan setelah banjir Semarang, posko pengungsian sudah ditutup. Namun, masih ada genangan di beberapa kelurahan.

Baca Selengkapnya

Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

47 hari lalu

Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

Banjir selalu menjadi masalah di Indonesia. Namun, mengapa Jawa Tengah, terutama Semarang dan Pantura selalu dilanda banjir saban tahun?

Baca Selengkapnya