Wall Street Jatuh Akibat Anjloknya Saham Minyak  

Reporter

Selasa, 4 Agustus 2015 10:16 WIB

REUTERS/Lucas Jackson

TEMPO.CO, Jakarta - Saham-saham AS berakhir jatuh pada Senin (Selasa pagi WIB, 4 Agustus 2015) terseret kemunduran ekuitas terkait minyak bumi akibat penurunan tajam harga minyak, ketika Wall Street bersiap untuk pekan yang sibuk dengan laporan ekonomi.

Dow Jones Industrial Average turun 91,66 poin (0,52 persen) menjadi ditutup pada 17.598,20, lapor AFP.

Indeks berbasis luas S&P 500 merosot 5,80 poin (0,28 persen) menjadi berakhir di 2.098,04, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq kehilangan 12,90 poin (0,25 persen) pada 5.115,38.

Anggota Dow ExxonMobil dan Chevron masing-masing turun 1,5 persen dan 3,3 persen, sementara Marathon Oil kehilangan 2,1 persen karena harga minyak mentah AS anjlok 4,1 persen menjadi 45,17 dolar AS per barel.

Data AS menunjukkan aktivitas manufaktur sedikit lebih lemah dan belanja konsumen meningkat moderat. Para investor terutama fokus pada laporan ketenagakerjaan untuk Juli yang akan dirilis pada Jumat (7 Agustus 2015).

Beberapa saham teknologi ditutup lebih rendah termasuk Apple turun 2,4 persen, Netflix turun 1,6 persen dan Tesla Motors turun 2,3 persen. Perusahaan jejaring sosial LinkedIn turun 3,0 persen dan Twitter jatuh 5,6 persen, menambah penurunan mereka setelah laba mengecewakan pekan lalu.

Saham General Motors naik 0,5 persen dan Ford bertambah 0,7 persen, setelah melaporkan penjualan mobil di AS pada Juli yang lebih baik dari perkiraan.

Perusahaan batubara jatuh setelah Presiden Barack Obama mengumumkan target pengurangan karbon dioksida baru yang sulit, ditujukan kepada produsen-produsen listrik. Consol Energy kehilangan 7,6 persen, sementara Peabody Energy merosot 9,2 persen.

Saham Tyson Foods jatuh 9,9 persen setelah memangkas proyeksi laba 2015 menjadi 3,10-3,20 dolar AS per saham dari perkiraan sebelumnya 3,30-3,40 dolar AS, karena keuangannya dalam bisnis daging sapi terpukul meningkatnya biaya peternakan.

Perusahaan telekomunika Frontier Communications naik 9,0 persen setelah melaporkan pendapatan kuartal keduanya naik 19,3 persen menjadi 1,37 miliar dolar AS. Frontier mengatakan pihaknya di jalur untuk menyelesaikan kesepakatan membeli lini operasi "wire" Verizon di California, Florida dan Texas.

Produsen sabun dan barang rumah tangga Clorox naik 2,7 persen setelah melaporkan laba bersihnya meningkat 11 persen pada kuartal yang berakhir 30 Juni. Perusahaan memproyeksikan pertumbuhan datar hingga satu persen dalam penjualan di tahun fiskal 2016.

Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS berjangka 10-tahun turun menjadi 2,15 persen dari 2,19 persen pada Jumat, sementara pada obligasi 30-tahun turun menjadi 2,86 persen dari 2,91 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah.

ANTARA

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

8 jam lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

4 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

4 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

5 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

7 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

11 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

11 hari lalu

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

11 hari lalu

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

OJK membeberkan dampak memanasnya konflik di Timur Tengah kinerja intermediasi dan stabilitas sistem keuangan nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

13 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya