Ekonomi Cina Melambat, Ekspor Nonmigas Sumsel Turun

Reporter

Senin, 3 Agustus 2015 22:00 WIB

Ekskavator melakukan bongkar muat batu bara di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 22 April 2015. Penerimaan negara bukan pajak sektor mineral dan batubara pada kuartal I/2015 mencapai Rp8,7 triliun atau naik 45% dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp6 triliun. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ekspor komoditas nonmigas andalan Sumatra Selatan mulai terlihat menunjukkan penurunan akibat kondisi perekonomian global terutama untuk negara yang menjadi pasar utama ekspor provinsi itu.


Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, penurunan nilai ekspor terjadi pada komoditas batu bara dan minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) pada Juni 2015 dibandingkan dengan bulan sebelumnya.


Kepala BPS Sumsel Bachdi Ruswana mengatakan penurunan nilai ekspor untuk kedua komoditas itu sebetulnya masih kecil berkisar 2,5%-3%.


“Ekspor batu bara turun tipis sebanyak 3,06% sementara ekspor CPO turun 2,60%. Komoditas lain yang juga menurun adalah udang dan teh,” ujarnya, Senin (3 Agustus 2015).


Dia melanjutkan penurunan ekspor batu bara tidak terlepas dari penurunan permintaan dari pasar utama batu bara, yaitu Cina yang sedang mengalami perlambatan ekonomi.


Advertising
Advertising

Hal tersebut terlihat dari penurunan nilai ekspor Sumsel ke Cina sebesar 5,13% dari US$23,03 juta pada Mei 2015 menjadi US$17,90 juta.


Tak hanya Cina, penurunan nilai ekspor juga terjadi di pasar negara-negara Asean, yaitu Malaysia sebesar 5,99%. Padahal, kedua negara itu merupakan tujuan utama ekspor Sumsel.


Dia mengatakan Sumsel masih sangat bergantung pada karet untuk kegiatan ekspor nonmigas. Sampai saat ini, nilai ekspor karet masih mendominasi dan menempati posisi teratas dibanding komoditas lain.


Secara keseluruhan, nilai ekspor Sumsel memang masih menunjukkan peningkatan menjadi US$218,65 juta atau naik 13,28% dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai US$193,02 juta.


Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Agus D.W Martowardojo mengatakan daerah di Sumatra, khususnya Sumsel, harus sudah tidak lagi bergantung pada ekspor sumber daya alam mentah.


BISNIS.COM

Berita terkait

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

7 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

7 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

7 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

7 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

7 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

7 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

7 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

7 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

8 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

26 hari lalu

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

Aktivitas penerbangan internasional yang datang, berangkat, dan transit di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar pada Februari 2024 meningkat.

Baca Selengkapnya