TEMPO.CO, Jakarta - PT Medco Energi Internasional Tbk telah menjual sekitar 31,67 persen saham di Blok Nunukan ke PT PHE Nunukan Company, anak usaha PT Pertamina (Persero). Aksi dilakukan setelah perusahaan menghitung temuan migas di blok tersebut tidak ekonomis.
"Kami memang sedang menghitung ulang aset-aset yang tidak ekonomis," kata Chief Executive Officer Medco Lukman Mahfoedz di kantor SKK Migas, Rabu, 29 Juli 2015.
Medco awalnya memiliki saham 40 persen di blok yang tengah dieksplorasi ini. Kini selain dimiliki Pertamina, sisa saham Medco dijual ke India Videocon Industries Limited sebesar 8,33 persen.
Aksi ini juga sekaligus menguatkan PT PHE yang mengantongi kepemilikan Blok Nunukan sebesar 66,67 persen. Sayangnya Mahfoedz enggan menjelaskan berapa nilai dari aksi penjualan saham ini.
Karena alasan efisiensi, Medco juga menghentikan operasi transnasionalnya di Blok East Cameron, di negara bagian Louisiana, Amerika Serikat. Terhentinya operasi akhirnya membuat penerimaan perusahaan milik taipan Arifin Panigoro ini turun sekitar 23,63 persen.
Aktivitas eksplorasi dilakukan perusahaan sejak 2006 dan 2010. Ternyata, kata Lukman, temuan menyatakan kadar hidrokarbon di blok ini kecil.
Dilaporkan semester I ini rugi bersih tercatat pada keuangan Medco sebesar Rp 232,7 miliar. Kata Lukman, rugi terjadi karena penjualan minyak dan gas yang merosot ke angka US$ 248,83 juta dari sebelumnya US$ 325,85 juta. Pendapatan dari batu bara karena harga yang anjlok juga turun hingga 43,62 persen ke angka US$ 12,08 juta.