Dampak Ekonomi Lambat, Bank Revisi Pertumbuhan Kredit  

Reporter

Editor

Yuliawati

Jumat, 24 Juli 2015 21:13 WIB

Grafik pergerakkan perdagangan saham. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan perlambatan perekonomian saat ini sudah semakin terasa dan berdampak pada industri keuangan dalam negeri. Hampir seluruh bank melaporkan revisi proyeksi pertumbuhan kreditnya kepada OJK.

"Penurunan pertumbuhan kredit sekitar 2,67 persen dari 16-17 persen ke 13-15 persen," kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman Hadad di kantornya, Jumat, 24 Juli 2015.

OJK telah menerima laporan 108 bank dari 118 bank yang ada. Ke-108 bank atau 90 persen dari bank yang ada telah merevisi proyeksi pertumbuhan kreditnya.

OJK membeberkan bank-bank buku 1 atau bank dengan modal inti kurang dari Rp 1 triliun menurunkan proyeksi kredit 6,5 persen. Adapun bank buku 4 atau memiliki modal inti di atas Rp 30 triliun turun 1,4 persen.

"Buku tiga (bank dengan modal inti antara Rp 5 triliun hingga kurang dari Rp 30 triliun) yang paling banyak penurunan proyeksi kredit," ujar Muliaman tanpa menyebut angka pastinya. Penurunan proyeksi kredit juga dialami bank buku 2 atau modal inti antara Rp 1 triliun hingga kurang dari Rp 5 triliun.

Meski mayoritas bank merevisi pertumbuhan kredit, Muliaman mengklaim ketahanan industri perbankan dalam negeri cukup kuat. Setidaknya indeks kredit macet stabil dengan angka 2,46 persen per Juni, atau turun 0,01 dibandingkan Mei lalu. Menanggapi hal tersebut, OJK menyatakan akan menetapkan kebijakan yang dapat menstimulus kredit.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Nelson Tampubolon mengatakan pihaknya akan merelaksasi Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). Otomatis bobot risiko kredit pembiayaan proyek infrastruktur pemerintah, kendaraan bermotor, rumah swasta dan pemerintah, hingga kredit usaha rakyat mulai dari 75-100 persen.

Nelson optimistis kebijakan ini akan sedikit melonggarkan potensi kredit para bank terutama bank-bank buku satu yang modalnya terbatas. "Rumus CAR kan modal dibagi ATMR," ujarnya. CAR sendiri adalah capital adequency ratio, di mana semakin tinggi rasionya, semakin kuat pula pembiayaan finansial perbanlan untuk urusan operasional.

ANDI RUSLI

Berita terkait

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

7 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

15 hari lalu

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

Serangan balasan Iran terhadap Israel meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah. Ketegangan ini menambah beban baru bagi ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sebut Ekonomi Indonesia Kokoh di Tengah Ketidakpastian Global, Jokowi: Alhamdulillah

28 Februari 2024

Sebut Ekonomi Indonesia Kokoh di Tengah Ketidakpastian Global, Jokowi: Alhamdulillah

Presiden Jokowi mengatakan bahwa perekonomian Indonesia cukup kokoh di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Kebijakan OJK dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan

21 Februari 2024

Kebijakan OJK dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan

Berikut sejumlah kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan..

Baca Selengkapnya

Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia Living Legend Companies Awards 2024

2 Februari 2024

Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia Living Legend Companies Awards 2024

PT Pegadaian dinobatkan sebagai Diamond Living Legend Company in Realizing Society Welfare Through Innovative and Inclusive Products and Services

Baca Selengkapnya

Cara Cek Nama di BI Checking atau SLIK OJK Terbaru secara Online

30 Januari 2024

Cara Cek Nama di BI Checking atau SLIK OJK Terbaru secara Online

Cara cek nama di BI Checking atau SLIK OJK hanya membutuhkan waktu paling lambat 1 hari kerja. Berikut ini langkah-langkah dan syaratnya.

Baca Selengkapnya

APBN Dukung Momentum Pemulihan Ekonomi Indonesia

19 Desember 2023

APBN Dukung Momentum Pemulihan Ekonomi Indonesia

Kinerja anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hingga pertengahan bulan Desember 2023 tercatat lebih kuat dari target yang ditentukan

Baca Selengkapnya

Target Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Para Capres Dinilai Percuma Jika Andalkan Pertambangan

19 Desember 2023

Target Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Para Capres Dinilai Percuma Jika Andalkan Pertambangan

Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan target pertumbuhan ekonomi para kandidat capres dan cawapres Pemilu 2024 cenderung tinggi.

Baca Selengkapnya

Inflasi Terkendali, Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Diprediksi 4,9 Persen

14 Desember 2023

Inflasi Terkendali, Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Diprediksi 4,9 Persen

ADB menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada Asian Development Outlook (ADO) Desember 2023

Baca Selengkapnya

CORE Proyeksikan Krisis Properti di Cina Diprediksi Berdampak Jangka Panjang ke RI

12 Desember 2023

CORE Proyeksikan Krisis Properti di Cina Diprediksi Berdampak Jangka Panjang ke RI

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal, mengatakan krisis sektor properti di Cina sangat berpengaruh pada perekonomian Indonesia, terutama pada kinerja ekspor.

Baca Selengkapnya