Gejolak Cina, Mayoritas Bank Revisi Proyeksi Keuntungan  

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Kamis, 9 Juli 2015 17:35 WIB

Warga penyandang disabilitas menggunakan mesin ATM BNI yang dirancang khusus di gedung Bank BNI Fatmawati, Jakarta, 3 Desember 2014. Bank BNI meresmikan ATM khusus pada Peringatan hari Disabilitas Internasional. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Kinerja keuangan mayoritas bank raksasa diprediksi akan‎ terkontraksi pada kuartal II/2015. Hal itu dipicu sepinya aktivitas pasar surat utang. Redupnya pasar obligasi dipengaruhi berbagai kekhawatiran pelaku pasar. Di antaranya krisis Yunani dan gejolak saham di Cina, serta ketidakpastian normalisasi kebijakan moneter Amerika Serikat.

Analis mengatakan tingginya kadar ketidakpastian global membuat investor memilih mundur dari pasar bulan lalu untuk menghindari kerugian.‎ "Walaupun banyak berita dan informasi seputar Yunani, hal itu tak juga meningkatkan pasar," kata analis Nomura Steven Chubak, Kamis, 9 Juli 2015

Bank of America Corp merevisi penurunan proyeksi keuntungan dari perdagangan instrumen pasar finansial.‎ Demikian pula para analis Deutsche Bank yang menurunkan estimasi untuk Goldman Sachs Group, yang dipicu pelemahan pada sektor trading.

Lebih lanjut, Chubak dan analis lainnya mengatakan unit perdagangan instrumen pendapatan tetap, mata uang, dan komoditas (FICC) ‎adalah sektor yang paling tertekan. Nomura memprediksi laba terkontraksi 8 persen secara year-on-year untuk bank-bank investasi raksasa yang merajai Wall Street.

JPMorgan Chase & Co akan menjadi bank pertama yang merilis pendapatannya. Analis memandang JPMorgan akan membukukan profit US$ 1,44 per saham atau t‎urun 1,4 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Adapun Goldman Sachs diestimasikan mencatat profit senilai US$ 3,92 per saham, terdepresiasi 4,5 persen dibandingkan kuartal II/2014.‎ Adapun Morgan Stanley, yang porsi perdagangan obligasinya lebih kecil, diekspektasikan menoreh pendapatan 74 sen per saham atau naik 23 persen secara year-on-year.

Di sisi lain, konsensus pendapatan untuk Bank of America dan Citigroup Inc justru meningkat cukup signifikan. Pasalnya, pada kuartal II tahun lalu, keuangan kedua bank itu terkuras untuk menyelesaikan masalah hukum. ‎Namun keuntungan yang diperoleh Bank of Amerika dan Citibank dari pasar modal juga diyakini akan turut melambat.

BISNIS.COM

Berita terkait

BSI Akan Bagikan Dividen Rp 426 MIliar, Begini Rinciannya

22 Mei 2023

BSI Akan Bagikan Dividen Rp 426 MIliar, Begini Rinciannya

BSI akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 9,24 per lembar saham untuk tahun buku 2022. Keputusan itu diambil dalam RUPST di Jakarta, Senin 22 Mei 2023.

Baca Selengkapnya

Praktisi Perbankan Ungkap Potensi Kerugian BSI karena Gangguan Sistem

13 Mei 2023

Praktisi Perbankan Ungkap Potensi Kerugian BSI karena Gangguan Sistem

Begaimana potensi kerugian BSI karena gangguan sistem perbankan yang terjadi? Simak penjelasan Praktisi Perbankan BUMN.

Baca Selengkapnya

BRImo Alami Gangguan, Bank BRI Sarankan Transaksi Melalui ATM

10 Oktober 2022

BRImo Alami Gangguan, Bank BRI Sarankan Transaksi Melalui ATM

BRI mengumumkan kendala pada layanan BRImo, aplikasi keuangan digital perseroan. Aplikasi BRImo tidak dapat diakses.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Targetkan Duit Rp 10 M Kembali Semua Minggu Depan

31 Juli 2019

Bank Mandiri Targetkan Duit Rp 10 M Kembali Semua Minggu Depan

Bank Mandiri menargetkan dana Rp 10 miliar dari saldo nasabah yang tiba-tiba bertambah bakal kembali semua minggu depan.

Baca Selengkapnya

Duit Rp 10 M Belum Dikembalikan Nasabah, Bank Mandiri: Itu Kecil

30 Juli 2019

Duit Rp 10 M Belum Dikembalikan Nasabah, Bank Mandiri: Itu Kecil

Corporate Secretary Bank Mandiri, Rohan Hafas menyebut duit Rp 10 miliar yang belum dikembalikan nasabah saat error terhitung sangat kecil.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Pastikan Error Saldo Bukan Ulah Hacker

29 Juli 2019

Bank Mandiri Pastikan Error Saldo Bukan Ulah Hacker

Direktur Bisnis dan Jaringan PT Bank Mandiri Tbk., Hery Gunadi mengatakan kejadian error saldo nasabah pada 20 Juli lalu bukan ulah hacker.

Baca Selengkapnya

Error, Duit Bank Mandiri Rp 10 Miliar Belum Dikembalikan Nasabah

29 Juli 2019

Error, Duit Bank Mandiri Rp 10 Miliar Belum Dikembalikan Nasabah

Saat sistem error, 2.600 nasabah Bank Mandiri menarik uang dari saldonya yang tiba-tiba bertambah.

Baca Selengkapnya

Pengganti Deg-degan, Bank Mandiri Bagikan E-Money Rp 330 Juta

29 Juli 2019

Pengganti Deg-degan, Bank Mandiri Bagikan E-Money Rp 330 Juta

Bank Mandiri membagikan 3.300 e-money yang masing-masing berisi nominal Rp 100 ribu kepada nasabah yang komplain karena dirugikan.

Baca Selengkapnya

Pasca Mandiri Error, OJK Ingatkan Semua Bank Evaluasi Sistem IT

22 Juli 2019

Pasca Mandiri Error, OJK Ingatkan Semua Bank Evaluasi Sistem IT

Setelah kejadian Bank Mandiri error pada akhir pekan kemarin, OJK mengingatkan semua bank mengevaluasi sistem IT secara berkala.

Baca Selengkapnya

Dampak Error, Bank Mandiri Batasi Transaksi Via ATM

20 Juli 2019

Dampak Error, Bank Mandiri Batasi Transaksi Via ATM

Bank Mandiri menyatakan bahwa saat ini ada pembatasan juga pada akses dan transaksi di anjungan tunai mandiri (ATM).

Baca Selengkapnya