Warga memadati pasar untuk membeli daging sapi pada perayaan Meugang di pasar daging tradisional Inpres Lhokseumawe, Aceh, 16 Juni 2015. Meugang adalah tradisi menyembelih kambing atau sapi yang dilaksanakan yakni pada Ramadhan, Idul Adha, dan Idul Fitri. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan Kementerian Perdagangan meresmikan gerakan “Ayo Belanja di Pasar Rakyat”. Hadir dalam peresmian, Ketua DPD Irman Gusman dan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
"Kita dorong masyarakat kembali ke pasar rakyat," kata Irman Gusman membuka sambutan acara pada Kamis, 9 Juli 2015.
Irman mengatakan DPD mendukung program revitalisasi pasar rakyat untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Selain itu, pasar mampu mengamankan stok bahan pokok selama Lebaran.
Irman mengimbau Menteri Perdagangan Rahmat Gobel untuk berani melawan preman pasar serta mafia-mafia sembako yang kerap membuat harga melonjak tinggi. "Kita harus melawan begal-begal sembako. Ada subversif ekonomi. Kita lawan begal-begal sembako."
Menteri Perdagangan Rahmat Gobel mendukung gerakan tersebut. Menurut dia, gerakan pasar rakyat sejalan dengan program pemerintah untuk merevitalisasi dan membangun pasar di seluruh Indonesia.
Pasar tradisional merupakan fasilitas bagi petani, nelayan, dan peternak dalam memasarkan produk. Pasar tradisional nanti diharapkan mampu mengimbangi pasar modern. Pasar tradisional dapat menjaga stabilitas harga dan menjaga suplai bahan. "Nanti kita bisa kampanyekan bersama-sama," ujar Gobel.
Gobel juga berharap ada pembinaan bagi pedagang pasar tradisional, khususnya untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN pada akhir 2015. Pedagang harus dibekali kemampuan penyajian produk. "Seperti bagaimana cara membungkus yang menarik dan lain-lain."
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
14 hari lalu
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.