Menteri Keuangan: Bank Dunia Tidak Tahu Kondisi Indonesia  

Reporter

Kamis, 9 Juli 2015 05:44 WIB

Bambang Sumantri Brojonegoro. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO , Jakarta: Rilis Bank Dunia yang merevisi prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,7 persen dari sebelumnya 5,2 persen produk domestik bruto ditanggapi sinis Menteri Keuangan. "World Bank kan bukan yang paling pinter. World Bank kan enggak tahu persis apa kondisi kita," kata Menteri Keuangan Bambang Brojonegoro saat ditemui di komplek kantor Presiden, Rabu, 8 Juli 2015.

Pemerintah masih optimistis dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi di tahun ini, yakni di kisaran 5 hingga 5,2 persen. Namun Bambang yakin pertumbuhan ekonomi akan naik mencapai 5,2 persen.

Untuk kuartal kedua tahun 2015, Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi sama dengan kuartal pertama, yakni 4,7 persen. Terkait dengan pertumbuhan ekonomi kuartal kedua versi Bank Indonesia, Bambang memilih hemat bicara. "Nanti kita lihat," katanya.

Sebelumya, Bank Dunia merevisi prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,7 persen dari sebelumnya 5,2 persen. Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I sebesar 4,7 persen merupakan tingkat pertumbuhan paling lambat sejak 2009.

Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo Chaves mengatakan kondisi yang kurang mendukung datang dari rendahnya harga komoditas dan melemahnya pertumbuhan investasi.

Chaves mengatakan Indonesia dapat bertindak dengan meningkatkan belanja infrastruktur yang berkualitas dan tetap menjaga defisit fiskal dalam batasan 3 persen dari Produk Domestik Bruto.

“Perbaikan infrastruktur akan mengurangi biaya logistik, harga barang, dan jasa, akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesetaraan,” kata Chaves.

Bank Dunia mengatakan pemerintah perlu lebih banyak upaya untuk meningkatkan penerimaan pajak yang dapat membantu kondisi fiskal jangka menengah.

Musababnya, dari sisi penerimaan pendapatan pajak yang ditargetkan hingga 30 persen malah turun sebanyak 1,3 persen hingga Mei lalu. “Jumlahnya turun dari periode yang sama tahun lalu,” kata dia.

ALI HIDAYAT

Berita terkait

Bambang Brodjonegoro Menjadi Komisaris Independen Astra

1 hari lalu

Bambang Brodjonegoro Menjadi Komisaris Independen Astra

PT Astra International Tbk. (ASII) menetapkan jajaran komisaris dan direksi baru.

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

3 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

7 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

9 hari lalu

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Panua Pohuwato menjadi pintu gerbang untuk mengembangkan perekonomian di Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

10 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

10 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

14 hari lalu

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

Konflik Iran-Israel menjadi sorotan sejumlah pengamat ekonomi di Tanah Air. Apa dampaknya bagi Indonesia menurut mereka?

Baca Selengkapnya

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

16 hari lalu

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal imbas serangan Iran ke Israel terhadap harga minyak dunia. Ia mengatakan pemerintah akan memonitor kondisi selama dua bulan ke depan sebelum membuat keputusan ihwal anggaran subsidi bahan bakar minyak atau BBM.

Baca Selengkapnya

Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI

16 hari lalu

Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi soal imbas serangan Iran ke Palestina terhadap perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya