Australia Buka Lahan Peternakan Sapi di Kabupaten Bogor

Reporter

Senin, 6 Juli 2015 22:01 WIB

ANTARA/Syaiful Arif

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Bogor tengah menjajaki kerja sama dengan Australia untuk mengembangkan sektor peternakan sapi di kawasan Bogor pada tahun ini.

Kepala Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Satu Pintu (BPTPMSP) Kabupaten Bogor Yani Hasan mengatakan konsep yang dilakukan antara Pemkab Bogor dengan Australia murni business to business.

"Jadi pihak Australia nanti bakal membuka lahan peternakan di Kabupaten Bogor khusus untuk sapi anakan, nanti penggemukan dan olahannya di sini," ujarnya pada Bisnis, Minggu (5 Juli 2015).

Yani memaparkan Pemkab Bogor telah berkomunikasi dengan Australia terkait pembicaraan kerja sama tersebut antara lain di Jakarta yang dilakukan belum lama ini dan di Pendopo Kabupaten Bogor pada akhir pekan lalu.

Dia mengatakan pada dua pertemuan antara Pemkab Bogor dengan Australia tersebut belum membicarakan lebih jauh terkait konsep peternakan yang akan diterapkan. Nilai investasi pun, kata dia, belum dibicarakan lebih lanjut.

"Yang jelas rencana Australia membuka peternakan di Bogor itu serius. Tapi hingga saat ini belum ada pembicaraan berapa kapasitas produksi dan lahan peternakan yang akan dibangun," paparnya.

Menurutnya, kerja sama Australia dengan Kabupaten Bogor telah lama dilakukan, seiring telah terbangunnya tiga pabrik asal Negeri Kanguru itu di Bogor antara lain dua industri makanan dan industri produk campuran semen.

Namun, nilai pada ketiga sektor tersebut belum terlalu maksimal atau hanya bisa menanamkan investasi sekitar Rp30 miliar. "Memang investasi dari Australia masih kecil di Bogor," paparnya.

Yani berharap investasi di sektor peternakan dari Australia di Kabupaten Bogor bisa meningkatkan sektor peternakan dan pengolahan sapi. Sebab, lanjutnya, pabrik pengolahan daging sapi yang ada di Bogor selama ini dipasok dari peternakan Lampung.

Terpisah, Bupati Bogor Nurhayanti menuturkan kerja sama dengan Australia masih mengalami beberapa kesulitan terutama pada persoalan teknis perdagangan.

Dia memberi contoh produk yang diolah dari Kabupaten Bogor sulit tembus ke Australia lantaran adanya sistem karantina yang ketat, persyaratan yang sulit dipenuhi, dan ekspor produk dari perusahaan-perusahaan lokal yang belum tercapai.

"Tetapi meskipun ada kendala teknis, sejauh ini ada tiga perusahaan dari Australia yang berinvestasi di Kabupaten Bogor, dan diharapkan akan lebih banyak lagi," paparnya.

Nurhayanti menambahkan pihaknya juga membuka sektor pariwisata yang dimiliki Bogor untuk bisa dimanfaatkan oleh wisatawan Australia, seperti kawasan Puncak Bogor yang hingga tahun ini sudah menarik sekitar 5 juta pengunjung.

Menurutnya, kendati warga negara Australia lebih banyak tertarik berwisata ke Bali, pihaknya akan terus berupaya menarik minat warga Australia untuk datang ke Kabupaten Bogor.

"Lebih baik yang datang sedikit tapi mereka betah dan tidak kapok untuk datang ke Kabupaten Bogor, ujarnya.


BISNIS.COM

Berita terkait

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

3 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

5 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

5 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

6 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

6 hari lalu

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

Baca Selengkapnya

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

6 hari lalu

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

Berikut fakta-fakta soal kasus penusukan di Mall Bondi Sidney pekan lalu yang menghebohkan Australia.

Baca Selengkapnya

Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

7 hari lalu

Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

Tony Vidmar mengaku tersingkirnya Timnas Australia U-23 di Piala Asia U-23 2024 tak akan mengganggu prospek jangka panjang para pemain.

Baca Selengkapnya

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

7 hari lalu

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

Setelah serangan penusukan yang merenggut 6 orang, ratusan orang berkumpul untuk mengenang para korban dengan menyalakan lilin dan menyanyikan himne

Baca Selengkapnya

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

7 hari lalu

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.

Baca Selengkapnya

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

7 hari lalu

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK

Baca Selengkapnya