Bus Wajib Jual Tiket Online, Begini Reaksi Pengusaha

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Minggu, 5 Juli 2015 04:34 WIB

Dishub Jabar Optimalkan Pemeriksaan Angkutan Mudik 2015. Tempo/Dicky Zulfikar Nawazaki

TEMPO.CO , Jakarta: Pemerintah berencana mewajibkan perusahaan otobus (PO) menjual tiket secara online. Aturan itu minimal bisa berlaku untuk bus-bus kelas nonekonomi dulu. "Kelas nonekonomi, kan, segmen penumpangnya sudah terbentuk,” kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan Eddi saat dihubungi, Sabtu, 4 Juli 2015.

Usai meresmikan rail hotel transit PT Kereta Api Indonesia di Stasiun Gambir Kamis lalu, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan akan menerbitkan aturan yang mewajibkan perusahaan bus menjual tiket secara online. Penerapan aturan itu nantinya tergantung kesepakatan antara pemerintah dengan Organisasi Angkutan Darat.

Penjualan tiket bus secara online, menurut pemerintah bisa meningkatkan pelayanan terhadap penumpang. Angkutan darat selama ini dianggap tertinggal jauh dari moda kereta api dan pesawat yang sudah lama menjual tiket lewat sistem online. Tiket bus online dinilai bisa memangkas penumpukan penumpang di terminal-terminal dan agen pemberangkatan serta calo tiket. "Tahun depan akan kami mulai bersama Organda. Pada 2017 semoga sudah bisa memasyarakat," ujar Edi.

Perusahaan otobus Efisiensi sebetulnya sudah memulai pemesanan dan penjualan tiket bus lewat online sejak Juli tahun lalu. Namun sistem itu tak maksimal karena justru ditolak oleh awak bus Efisiensi sendiri. Puncaknya, pada April lalu para awak bus yang beroperasi di trayek Yogyakarta-Purwokerto-Cilacap-Purbalingga itu mogok kerja dan meminta pemilik perusahaan menghentikan rencana menjual tiket secara online. "Kapan mau maju kalau begini," ujar pemilik PO Efisiensi, Teuku Erry.

Awak bus Efisiensi, ujar Erry, menolak kebijakan perusahaan karena penjualan tiket online dianggap bakal menggerus pendapatan mereka dari praktik mengangkut penumpang langsung di pinggir jalan. Erry mengakui, biasanya awak bekerja sama dengan calo untuk memblok tempat kursi yang masih tersedia atau menaikkan penumpang tanpa terdeteksi oleh manajemen. "Sudah ngempet saya ini, capek. Kami ini berhadapan dengan preman," kata Erry.

Selain Efisiensi, langkah menjual tiket online juga sedang digagas Lorena. Pemesanan dan penjualan tiket online terutama buat calon penumpang bus segmen antarkota antarprovinsi. Nantinya, calon penumpang juga bisa membayar tiket dengan kartu debit atau kredit. Lorena juga menjalin kerjasama dengan salah satu minimarket untuk pembayaran tiket yang dipesan oleh calon penumpang melalui situs perseroan. Minimarket itu juga sedang dijajagi untuk menjadi agen tiket mereka. "Kami sedang ujicoba internal di sebagian trayek," kata Corporate Secretary PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. Andy Porman Tambunan.

Menurut Sekretaris Jenderal Organda Ateng Aryono, total ada 34 dari ratusan PO menyatakan siap menjual tiket online. Mereka disebut sudah menyiapkan sistemnya masing-masing. "Tiket online memang sudah seharusnya dilakukan. Memang membebani PO di awal, tapi kita lihat hasil akhirnya," ujar Ateng.

Namun Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia pesimis PO bis menerapkan sistem pemesanan dan penjualan tiket secara online. Kebijakan itu dinilai berat karena angkutan darat bus melibatkan ratusan perusahaan yang rata-rata masih berupa perusahaan keluarga. Berbeda dengan kereta api yang operatornya cuma satu atau pesawat yang hanya puluhan.

“Mungkin kalau ada satu perusahaan sendiri yang mengelola tiket online seperti TransJakarta dan ada gabungan perusahaan di situ, bisa,” kata Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi.

Kendati dibayang-bayangi biaya yang besar dan keraguan akan kemampuan perusahaan otobus, Kementerian Perhubungan menargetkan proses meng-online-kan bus sudah bisa dimulai usai lebaran tahun ini. Menurut Eddi, angkutan darat harus mengejar ketertinggalan mereka dari kereta api dan pesawat untuk urusan pelayanan.

KHAIRUL ANAM

Berita terkait

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

23 jam lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Bandara Sam Ratulangi, Manado belum aman untuk penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

1 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

1 hari lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

4 hari lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

6 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

12 hari lalu

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.

Baca Selengkapnya

Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

16 hari lalu

Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, menerima kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni.

Baca Selengkapnya

Arus Balik: Jumlah Penumpang Kereta hingga Angka Kecelakaan Turun

17 hari lalu

Arus Balik: Jumlah Penumpang Kereta hingga Angka Kecelakaan Turun

Setelah Lebaran 2024, gelombang arus balik memulai perjalanan banyak orang kembali ke perantauan

Baca Selengkapnya

Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

18 hari lalu

Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberangkatkan peserta arus balik gratis Lebaran 2024 dengan 160 bus.

Baca Selengkapnya