Persepsi Konsumen: Ekonomi Indonesia Juni 2015 Melemah  

Reporter

Sabtu, 4 Juli 2015 10:42 WIB

Ilustrasi Bank Indonesia (BI). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia menyatakan persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi Juni 2015 melemah dibandingkan dengan bulan sebelumnya.




Berdasarkan survei konsumen yang dipublikasikan Bank Indonesia, hal tersebut terindikasi dari indeks kondisi ekonomi saat ini (IKE) pada Juni 2015 yang tercatat sebesar 100,3 atau turun 2,3 poin dari 102,6 pada bulan sebelumnya.




"Melemahnya IKE pada Juni 2015 disebabkan oleh pelemahan pada seluruh komponen pembentuknya," tulis Bank Indonesia seperti yang dikutip Bisnis.com, Jumat, 3 Juli 2015.




Penurunan indeks ketepatan waktu pembelian barang tahan lama sebesar 4,2 poin dan indeks ketersediaan lapangan kerja sebesar 2,4 poin menjadi penyebab utama pelemahan IKE pada bulan Juni 2015.




Meski telah memasuki bulan puasa, konsumen masih menahan pembelian barang tahan lama, seperti barang elektronik, kendaraan, dan peralatan rumah tangga pada bulan Juni 2015.




Advertising
Advertising

Selain itu, perlambatan pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada rendahnya penyerapan tenaga kerja baru juga menyebabkan persepsi konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja semakin menurun.




Pelemahan IKE pada Juni 2015 terjadi di 10 kota dengan penurunan indeks terbesar terjadi di Palembang (-25,6 poin) dan Banjarmarsin (-11,4 poin).




Berdasarkan tingkat pengeluaran, penurunan IKE terbesar juga terjadi pada kelompok responden dengan tingkat pengeluaran Rp 1-2 juta per bulan.




BISNIS.COM

Berita terkait

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

7 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

9 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

22 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

4 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya