TEMPO.CO, Depok - Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak Gas dan Bumi Kota Depok Athar Susanto menyatakan Agen Gas Kurnia Tebu di Jalan KH M Usman Nomor 168, Kelurahan Kukusan, Beji, Depok, sebagai agen liar yang tidak terdaftar.
Pemilik agen gas itu, Erwin Kurnia alias Erwin, 35 tahun, ditangkap polisi lantaran mengoplos elpiji 12 kg. Erwin telah dua tahun mengoplos elpiji dengan cara mengurangi 1 kg elpiji 12 kg dan memindahkannya ke tabung yang kosong. Dari usahanya itu, dia dapat mengisi 21-25 tabung per hari.
"Itu bukan agen. Dia tidak terdaftar, jadi liar di Depok. Kemungkinan tidak memiliki SIUP, TDP, HO, IMB dan NPWP Depok," kata Athar, Jumat, 26 Juni 2015. "Adapun truk dan mobil pick-up agen tersebut juga tidak berstandar Pertamina dan tidak memakai pelang PT."
Ia mengatakan sebagai agen yang ilegal, Hiswana sulit melakukan pemantauan. Selain itu, tugas untuk melakukan pengawasan seharusnya dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Agen gas sebagai mitra Pertamina harus mempunyai izin usaha yang dikeluarkan oleh pemerintah kota.
Di Depok, kata dia, hanya ada empat agen elpiji 12 kg, yaitu PT Prima Pelita Gas, PT Pelita Gas Nusantara, PT KSU, dan PT Pondok Ni'mah. Jumlah omzet per bulan dari empat agen di Depok itu hanya 126.000 tabung. "Mungkin hanya 40 persen dari total kebutuhan Depok, sehingga 60 persen dipasok dari luar Kota Depok," kata dia.
Ia menyarankan sebelum membeli gas, konsumen sebaiknya meminta untuk tabung gas ditimbang. Tabung, kata dia, juga harus terlihat ada plastic wrap-nya yang ada nama PT dan nomor contact person. "Yang jelas itu bukan barang Depok," ujarnya.
Menurut Athar, elpiji 12 kg tersebut berasal dari Jakarta Timur. Hal itu bisa dicek dengan plastic wrap-nya atas nama perusahaan apa dan tutup cup seal-nya diisi oleh SPPBE (Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji) mana. "Kalau Depok kan hanya ada pengisian elpiji 12 kg, SPPBE-nya di Cinangka, yakni PT Giga Intrax," ucapnya.
Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Martinho mengatakan telah melakukan pengawasan, tapi pemerintah hanya mengawasi agen resmi yang ada di Depok. "Sulit memang bila mendeteksi keberadaan yang ilegal," katanya.
Dinas merasa kecolongan karena selama ini tidak ada masyarakat yang mengeluhkan isi gasnya kurang. "Tapi sekarang sudah ditangkap. Ini kenakalan agen," kata dia.
IMAM HAMDI
Berita terkait
Oplos Gas Elpiji 3 Kilogram ke Tabung 12 Kilogram Untung Rp140 Ribu, 20 Orang Ditangkap Polisi
23 Desember 2022
Polda Metro Jaya menangkap 20 orang terduga pelaku pengoplos gas elpiji (liquefied petroleum gas/LPG) dari tabung tiga kilogram ke tabung 12 kilogram.
Baca Selengkapnya10.000 Ton Beras Impor India Tiba di Medan
7 Maret 2018
Beras impor akan disimpan dahulu di gudang Bulog.
Baca SelengkapnyaKemendag Umumkan Pelanggar Ketentuan, Mayoritas Produk Cina
12 Desember 2017
Kementerian Perdagangan mempublikasikan 171 produk yang tidak memenuhi ketentuan, mayoritas produk Cina.
Baca SelengkapnyaMenteri Airlangga: RUU Perkelapasawitan Berisiko Tumpang-Tindih
18 Juli 2017
Draf beleid RUU Perkelapasawitan dinilai tidak memuat kebijakan baru alias
mengatur
hal-hal yang sudah berlaku.
Stabilkan Harga, Pemerintah Tak Batasi Impor Bawang Putih
17 Mei 2017
Pemerintah tetap meminta para pengimpor melaporkan berapa banyak bawang yang diimpornya untuk mengetahui stok bawang yang ada di gudang.
Baca SelengkapnyaInacraft 2017, Bengkalis Pamerkan Beragam Songket
27 April 2017
Untuk lebih mempromosikan hasil kerajinan Kabupaten Bengkalis, setiap pengunjung stan di Inacraft 2017 diberi cendera mata khas Negeri Junjungan.
Baca SelengkapnyaUMK Hingga Harga Energi Jadi Tantangan Industri Manufaktur
8 Maret 2017
Salah satu kebijakan yang membuat takut investor adalah upah minimum karyawan.
Baca SelengkapnyaHarga CPO Berpeluang Tembus 3.400 Ringgit Bulan Depan
18 Januari 2017
Harga minyak kelapa sawit atau CPO terus meningkat akibat pasokan yang terbatas.
Baca SelengkapnyaJumlah IKM Ditargetkan Naik 4,7 Persen pada 2017
30 Desember 2016
Kementerian juga akan melakukan revitalisasi kepada 1200 sentra IKM.
Baca SelengkapnyaBekas Lokalisasi Dolly Dapat Hibah Alat Industri
16 Desember 2016
Sejak 2014 lalu Kementerian Perindustrian sudah ikut membantu pembuatan sepatu yang dilakukan oleh warga di Putat Jaya.
Baca Selengkapnya