Riau Antisipasi Merosotnya Dana Bagi Hasil Migas

Reporter

Minggu, 21 Juni 2015 19:03 WIB

Pompa minyak bekerja saat senja Senin (2/1), di area pertambangan Sakhir, Bahrain. AP/Hasan Jamali

TEMPO.CO, Jakarta - Turunnya harga minyak mentah dunia di pasar internasional dari level acuan $105 per barrel pada 2014 lalu ke posisi US$ 50 - $55 per barrel saat ini, mau tak mau ikut menggerus pemasukan dana perimbangan atau dana bagi hasil (DBH) migas bagi Provinsi Riau.


"Kami perkirakan turunnya cukup besar, sampai Rp1 triliun hingga Rp1,5 triliun, kalau untuk seluruh provinsi bisa Rp5 triliun sampai Rp 6 triliun," kata Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Sabtu (20 Juni 2015).


Pemprov Riau, kata Andi, sedang menimbang-nimbang program kerja mana yang akan dievaluasi untuk dibatalkan, atau diagendakan pada tahun berikutnya mengingat berkurangnya pemasukan dari DBH migas.


Selain mengevaluasi program kerja, Riau juga sigap menambal kekurangan anggaran dengan cara memaksimalkan sektor yang selama ini belum tergarap maksimal: pajak.Untuk sektor ini, pemprov meminta kepada Dinas Pendapatan agar melakukan langkah ekstensifikasi dan intensifikasi, yang ujungnya menambah pemasukan daerah dari sektor tersebut.


Memang dalam waktu dekat menurut Andi, belum terlalu terlihat pengaruhnya terhadap pendapatan daerah, karena hitungannya masih di kuartal I 2015."Tapi nanti baru kelihatan berapa kontribusi sektor pajak ini bagi daerah, khususnya memasuki kuartal IV atau saat pembahasan APBD Perubahan, nanti Dispenda akan memaparkan di sana kondisinya," katanya.


Advertising
Advertising

Senada dengan semangat itu, Kepala Dispenda Riau SF. Hariyanto sudah ancang-ancang dengan beragam program kerja dan pihaknya tinggal jalan saja.Salah satu program yang akan berjalan itu katanya, menjalin kerja sama dengan PT Pos Indonesia (Persero) sebagai mitra penagihan pajak kendaraan bermotor.


"Karena setiap wajib pajak itu kan ada alamat lengkapnya, tinggal kirim surat pemberitahuan dan disampaikan oleh pos ke rumahnya langsung," katanya.


Hariyanto juga sedang merancang program pemutihan atau menggratiskan biaya mutasi kendaraan khususnya truk besar dari provinsi tetangga berplat BA atau BK yang setiap hari lalu-lalang di wilayah Riau untuk membawa hasil produksi perkebunan atau perdagangan.



BISNIS.COM

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

5 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

11 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

12 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

13 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

13 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

21 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

7 Juni 2023

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

6 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

Kementerian Arab Saudi menyampaikan akan menurunkan produksi minyak mentah menjadi 9 juta barel per hari pada Juli mendatang.

Baca Selengkapnya