Ini Alasan Peter Sondakh Jual Saham Eagle Plantation ke FGV

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 16 Juni 2015 09:21 WIB

Perkebunan kelapa sawit. REUTERS/Roni Bintang

TEMPO.CO, Jakarta - Chairman dan CEO Rajawali Corporation Peter Sondakh menegaskan, penjualan saham PT Eagle High Platantation kepada Felda Global Ventures (FGV) Malaysia, merupakan win-win transaction.

"Ini transaksi yang saling menguntungkan kedua pihak," ujarnya. Bagi FGV, transaksi ini membuka akses terhadap pasar dan kebun yang luas di Indonesia. "Sedangkan Rajawali berhasil menggaet partner strategis yang memiliki pengalaman dan keahlian mumpuni di bidang perkebunan."

FGV termasuk lima besar pemain di industri kelapa sawit dunia, yang memiliki sejumlah kilang dan unit usaha di banyak negara, seperti Kanada, Amerika Serikat, Turki, Spanyol, Prancis selain di Malaysia, Pakistan, Myanmar, Thailand, dan Indonesia.

“Ini sinergi yang saling menguntungkan,” kata Darjoto Setyawan, Managing Director Rajawali Corp, saat ditemui Tempo, Senin, 15 Juni 2015. Ia berharap agar sinergi ni akan mengembangkan industri hilir kelapa sawit di Indonesia sehingga mampu menjadi pusat produksi oleochemical di dunia, selain tentunya akan memperkuat perdagangan RI dan Malaysia.

Rajawali Corp meneken kesepakatan penjualan 37 persen saham PT Eagle High Plantation Tbk. kepada FGV senilai US$ 632 juta berupa tunai dan stock deal atau tukar saham. "Ini merupakan transaksi terbesar perkebunan sawit di Indonesia," ujar Darjoto.

Penandatangan kesepakatan yang digelar di Jakarta, Jumat, 12 Juni 2015 itu juga disaksikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofjan Djalil dan Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia Dato’ Sri Mustapa Mohamad.

Presiden dan CEO FGV Grup Dato’ Mohd Emir Mavani Abdullah menegaskan, pembelian saham PT Eagle High Plantations merupakan pembelian saham paling murah yang pernah dilakukan pihaknya.
Menurut perhitungan Dato’ Emir, FGV membeli Eagle High Plantations dengan harga enterprise value sebesar US$ 17.400 per hektare.

"Harga ini jauh lebih murah ketimbang transaksi yang dilakukan FGV selama ini," katanya.

Awal bulan ini, misalnya, FGV meneken kesepakatan pembelian saham Golden Land Bhd seluas 8 ribu hektare pada harga US$ 20.400 per hektare. Tahun lalu, FGV juga membeli Asian Plantation di Malaysia seharga US$ 20.400 per hektare.

Sejumlah perusahaan Malaysia bahkan harus membeli kebun sawit dengan harga yang lebih mahal. Kurang dari setahun lalu, misalnya, Sime Darby, konglomerasi kelapa sawit terbesar Malaysia, membeli saham New Britain Oil Palm Ltd di Papua Nugini senilai US$ 25.900 per hektare. Selain itu, IOI Corp Bhd membeli saham Unico-Desa Plantation Bhd., di Malaysia pada harga US$ 23.500 per hektare.

Mahalnya harga kebun kelapa sawit, menurut Darjoto, menunjukkan jumlah lahan yang tersedia dalam skala yang luas semakin langka. Di Malaysia, sudah tak tersedia lagi lahan yang cukup luas untuk ekspansi kebun sawit.

"Di Indonesia sekalipun, lahan yang tersedia juga sudah sangat terbatas," kata Darjoto.

Di Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi, kini makin sulit menemukan perusahaan sawit baru yang bisa membuka kebun lebih dari 10 ribu hektare. "Industri skala besar mestinya memiliki valuasi yang lebih tinggi dibandingkan skala menengah / kecil," ujar Darjoto.

Eagle High Plantation merupakan perkebunan sawit dengan luas 419 ribu hektare atau enam kali luas negara Singapura. Dari jumlah tersebut, sekitar 150 ribu hektare merupakan kebun yang telah ditanami dengan rata-rata umur tanaman 8 tahun, atau memasuki usia premium perkebunan sawit. Kelapa sawit memiliki umur produktif 25-30 tahun, dengan produktivitas tertinggi pada 8-18 tahun. Rata-rata umur tanaman Eagle High dinilai sesuai dengan kebutuhan FGV yang memiliki kebun dengan rata-rata umur tanaman lebih tua, yakni 15 tahun.

"Sedangkan kalau hendak meremajakan kebun tua, FGV harus menyediakan dana investasi yang cukup mahal, selain waktu tunggu yang lama hingga kebun mencapai usia produktif," kata Darjoto.

WAHYU MURYADI

Berita terkait

Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

14 November 2023

Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

Kinerja keuangan impresif yang dicatatkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk hingga kuartal III-2023 diikuti dengan sentimen positif terhadap saham BRI (BBRI).

Baca Selengkapnya

Bidik Rp 287,11 Miliar dari IPO, Primaya Hospital Group Beberkan Peruntukan Dananya

17 Oktober 2022

Bidik Rp 287,11 Miliar dari IPO, Primaya Hospital Group Beberkan Peruntukan Dananya

Primaya Hospital Group, jaringan rumah sakit swasta di Indonesia dengan perusahaan holding, PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk., menggelar IPO.

Baca Selengkapnya

2 Direksi BCA Lepas Sebagian Saham, Berapa Nilai yang Dikantongi?

17 September 2022

2 Direksi BCA Lepas Sebagian Saham, Berapa Nilai yang Dikantongi?

Corporate Secretary BCA Raymon Yonarto mengatakan penjualan saham yang dilakukan oleh Jahja bertujuan untuk melakukan renovasi rumah.

Baca Selengkapnya

Saham Tesla Bakal Dipecah Dua Dalam 2 Tahun, Begini Ceritanya

29 Maret 2022

Saham Tesla Bakal Dipecah Dua Dalam 2 Tahun, Begini Ceritanya

Hanya tiga bulan kemudian, Tesla mengatakan merencanakan penjualan saham lain untuk mendapatkan dana segar hingga USD 5 miliar.

Baca Selengkapnya

Saham Eropa Anjlok karena Aksi Jual Massal Setelah Kemunculan Varian Botswana

27 November 2021

Saham Eropa Anjlok karena Aksi Jual Massal Setelah Kemunculan Varian Botswana

Saham Eropa anjlok di tengah aksi jual yang meluas pada Jumat karena laporan varian baru Covid-19, varian Botswana, yang memicu kekhawatiran investor.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Menguat di 6.144, Samuel Sekuritas: Big Caps Rebound

30 Agustus 2021

IHSG Ditutup Menguat di 6.144, Samuel Sekuritas: Big Caps Rebound

Indeks Harga Saham (IHSG) Sesi II pada hari ini, Senin, 30 Agustus 2021, ditutup di level 6.144.

Baca Selengkapnya

Panasonic Jual Saham Tesla dengan Nilai USD 3,6 Miliar

26 Juni 2021

Panasonic Jual Saham Tesla dengan Nilai USD 3,6 Miliar

Perusahaan Panasonic telah menjual semua saham Tesla dengan harga sekitar 400 miliar yen atau USD 3,61 miliar pada tahun fiskal yang berakhir Maret.

Baca Selengkapnya

4 Kali DKI Kirim Surat ke DPRD Soal Penjualan Saham PT Delta tapi Tak Direspons

1 April 2021

4 Kali DKI Kirim Surat ke DPRD Soal Penjualan Saham PT Delta tapi Tak Direspons

PKS sudah membuat surat kepada pimpinan dewan untuk segera mengagendakan pembahasan mengenai rencana penjualan saham bir DKI di PT Delta.

Baca Selengkapnya

Penjualan Saham Bir, Eks Dirut BEI Ingatkan Pejabat DKI Bisa Kena Pelanggaran

1 April 2021

Penjualan Saham Bir, Eks Dirut BEI Ingatkan Pejabat DKI Bisa Kena Pelanggaran

Pejabat DKI terancam dianggap melanggar regulasi pasar modal jika berkoar-koar jual saham bir tapi batal.

Baca Selengkapnya

Dapat Kredit Murah, Pengamat Sebut Pertamina Tak Perlu IPO

27 Agustus 2020

Dapat Kredit Murah, Pengamat Sebut Pertamina Tak Perlu IPO

Pengamat meminta Pertamina mengkaji ulang rencana IPO.

Baca Selengkapnya