Uang Tak Layak Edar Dominasi Transaksi di Pulau Kecil

Reporter

Jumat, 12 Juni 2015 13:15 WIB

Seorang pegawai Bank Indonesia menujukkan uang rusak. Dok.TEMPO/Dinul Mubarok

TEMPO.CO, Jakarta - Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia mengidentifikasi kegiatan transaksi di pulau-pulau kecil masih didominasi uang tidak layak edar.

Asisten Direktur Departemen Pengelolaan Uang BI Dandy Indarto Seno di KRI Banda Aceh, Sorong, Jumat, 12 Juni 2015, mengatakan, berdasarkan hasil temuan BI, masyarakat kerap abai dalam menjaga kondisi fisik dan menyimpan uang, terutama yang memiliki nominal kecil.

"Di pulau-pulau kecil, trennya memang seperti itu. Hal itu karena uang yang paling sering beredar di sana adalah uang dengan jumlah yang kecil. Dan biasanya uang yang kecil ini uangnya lusuh," ucapnya.

Dari hasil penukaran uang oleh BI di Pulau Kodingareng, Makassar, Sabtu, 6 Juni 201, ujar Dandy, 75 persen dari total uang masyarakat hasil penukaran sebesar Rp21,1 juta dinyatakan tidak layak edar.

BI mengkategorikan uang yang sudah tidak layak edar berdasarkan kondisi fisiknya, yakni tekstur, warna, dan material, serta tahun penerbitan uang tersebut.

Jika menurut analis BI uang tersebut berdasarkan fisik dan tahun penerbitan sudah tidak layak edar, bank sentral akan melayani penukaran dengan uang baru. Sedangkan uang tidak layak edar tersebut akan dimusnahkan.

Dandy menuturkan hal tersebut merupakan upaya bank sentral memastikan peredaran uang di masyarakat menggunakan uang yang layak edar.

Uang rupiah yang beredar harus dipastikan dengan kondisi layak. Sebab, tutur dia, rupiah merupakan salah satu representasi kedaulatan negara.

BI sedang berpartisipasi dalam Ekspedisi Nusantara Jaya (ENJ) 2015, yang bertujuan meningkatkan konektivitas pulau-pulau terdepan untuk kebutuhan barang dan jasa.

BI telah mengadakan penukaran uang di Pantai Losari dan Pulau Kodingareng, Sulawesi Selatan, dengan jumlah uang yang ditukar dari dua lokasi tersebut sebesar Rp 1,86 miliar. Untuk ENJ yang mengambil rute Jakarta-Makassar-Sorong-Saumlaki-Kupang-Jakarta, BI membawa modal penukaran Rp 15 miliar.

Selain mengadakan layanan penukaran uang, BI akan menyerahkan bantuan sosial dan sosialisasi penggunaan rupiah serta gerakan transaksi nontunai.

ANTARA

Berita terkait

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

9 jam lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

14 jam lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

16 jam lalu

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

1 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

1 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

1 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

2 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

3 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

4 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

5 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya