Korupsi TPPI, Bareskrim Anggap Kesaksian Sri Mulyani Cukup

Reporter

Rabu, 10 Juni 2015 05:15 WIB

Jusuf Kalla dan Sri Mulyani Indrawati menghadiri pembukaan konferensi Indonesia Green Infrastructur Summit 2015 di Jakarta, 9 Juni 2015. Konferensi ini juga mempromosikan ekonomi biru dan mendukung Indonesia sebagai pusat maritim dunia. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO , Jakarta: Kepala Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Badan Reserse Kriminal Polri Brigadir Jenderal Victor Simanjuntak menilai keterangan mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani cukup jelas. Sri Mulyani memberi keterangan dalam pemeriksaan Bareskrim di Kementerian Keuangan, kemarin.

"Saya anggap cukup keterangan beliau mengenai surat yang ditandatanganinya dan dikirimkan ke TPPI," kata dia di Bareskrim, Selasa, 9 Juni 2015.

Oleh sebab itu, Bareskrim belum berencana memanggil Sri Mulyani lagi. Victor pun menyebut Sri Mulyani tidak terlibat dalam penunjukan langsung PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) terkait penjualan kondensat dari BP Migas. Sri Mulyani, kata Victor, menandatangani surat persetujuan tata cara pembayaran kondensat berdasarkan surat bernomor 011 tanggal 12 Januari 2009 mengenai penunjukan langsung BP Migas kepada TPPI. Adapun syaratnya, TPPI harus menyediakan jaminan pembayaran yang sesuai.

"Nah, karena sudah ditunjuk, Sri Mulyani merasa berkewajiban menetapkan cara pembayaran," ujarnya.

Meski pada akhirnya terdapat penyelewengan pembayaran, ictor menegaskan hal tersebut bukan kesalahan Sri Mulyani. Sebab, dia tak terlibat dalam penunjukan langsung penjualan kondensat. Menurut dia, ada pejabat yang seharusnya mengontrol pelaksanaan tersebut. "Kami akan mengetahuinya dari jobdesk masing-masing pejabat," ujarnya. "Sejauh ini, Sri Mulyani belum ada masalah soal itu."

Kemarin, Sri Mulyani dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi dan pencucian uang dalam penjualan kondensat milik negara. Pemeriksaan tersebut lebih cepat dua hari dari jadwal kepolisian, yakni Rabu nanti di kantor Badan Reserse. Ini karena Sri Mulyani harus kembali bertugas di Bank Dunia Amerika Serikat pada hari ini.

Polisi menganggap PT TPPI menggelapkan uang hasil penjualan kondensat milik negara. Perusahaan rekanan Pertamina ini sebenarnya diberi hak untuk menjualkan kondensat negara agar dapat membayar utang-utangnya. Namun, menurut polisi, uang hasil penjualan kondensat sebesar Rp 2 triliun itu pun tak disetorkan.

DEWI SUCI R

Berita terkait

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

3 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

2 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

2 hari lalu

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

Menteri Keuangan Israel menyerukan penghancuran total Kota Rafah, Deir al-Balah, dan Khan Younis di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

3 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

4 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya