Kementerian Kelautan Ajak Petani Dapatkan Kredit Lunak Bank

Reporter

Senin, 8 Juni 2015 08:58 WIB

Ikan bandeng segar berada di keranjang, desa Mengare dikenal sebagai sentra budidaya bandeng kualitas terbaik di Gresik, karena memanfaatkan air laut dalam pembudidayaanya. Gresik, Jawa Timur, 11 Mei 2015. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan memangkas bantuan bagi kelompok pengolahan dan pemasaran perikanan untuk mendorong petani mendapatkan pinjaman lunak dari perbankan.

Kepala Seksi Usaha dan Pemasaran Hasil Perikanan Eka Dewi Sartika di Amuntai Senin mengatakan, melalui Program Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) Pengolahan, Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) setiap kelompok pemasaran dan pengolahan ikan (poklahsar) mendapat bantuan dana Rp 50 juta per kelompok. "Sekarang bantuan perkelompok dipangkas hanya Rp30 juta perkelompok," kata Eka.

Menurut Eka, pemangkasan bantuan bagi poklahsar oleh Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Kementerian Kelautan dan Perikanan tidak hanya terjadi di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) melainkan di seluruh Tanah Air.

Selanjutnya, kata Eka, pemerintah daerah melalui Dinas Perikanan dan Peternakan berupaya memfasilitasi petani untuk mendapatkan pinjaman Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) dari Bank Rakyat Indonesia.

Pengurangan bantuan Program PUMP-P2HP ini, kata Eka, seiring upaya efesiensi pemerintah pusat yang memangkas dana di setiap kementrian sebanyak Rp 100 triliun. "Bahkan Program PUMP P2HP sempat akan dihapus, namun ternyata dilanjutkan hanya jumlah bantuan saja yang dikurangi," tuturnya.

Dijelaskan, program PUMP P2HK bertujuan meningkatkan produksi pengelolaan dan peningkatan pendapatan nelayan, meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui peningkatan ketersediaan produk olahan berbasis ikan yang beragam. "Peningkatan konsumsi ikan akan berdampak pada pengentasan kemiskinan yang berupa kemiskinan kualitas gizi atau kesehatan," kata Eka.

Dia berharap terjadinya pengurangan bantuan program ini tidak berdampak mengurangi minat petani nelayan membuka usaha pengolahan hasil perikanan. "Kita dorong petani membentuk kelompok agar mudah dalam pembinaan dan pengajukan pinjaman kredit," katanya.

Eka memaparkan pada 2012 - 2013 sebanyak 11 poklahsar menerima bantuan Program PUMP-P2HP sebanyak Rp50 juta per kelompok. Namun sebanyak tiga kelompok di 2014 hanya menerima bantuan Rp 30 juta karena terjadinya pemangkasan oleh Ditjen P2HP Kementerian Kelautan dan Perikanan.

"Selain bantuan pusat, ada juga bantuan dari pemerintah daerah melalui dana APBD bagi poklahsar berupa bantuan lantai jemur ikan bagi sebanyak dua kelompok," katanya.

Sedangkan tahun ini, sambung Eka pemerintah daerah tidak menganggarkan bantuan, demikian pula Unit Pelayanan Pengembangan (UPP) usaha perikanan, sehingga untuk menambah modal usaha, poklahsar hanya bisa mengajukan bantuan ke Pemerintah pusat atau ke perbankan melalui Program KKPE.

ANTARA

Berita terkait

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

3 hari lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

3 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

6 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

14 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

24 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

25 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

44 hari lalu

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

44 hari lalu

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

KKP menargetkan inflasi komoditas perikanan tahun 2023 sebesar 3+1 persen.

Baca Selengkapnya

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

44 hari lalu

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

Anggaran untuk mendukung perempuan dan disabilitas yang ada dalam sektor perikanan nasional.

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

45 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya