TEMPO.CO, Jakarta - Kota Palembang mengalami inflasi senilai 0,56% yang merupakan inflasi tertinggi dibanding bulan--bulan sebelumnya karena kenaikan harga bahan makanan.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Selatan Bachdi Ruswana mengatakan kenaikan harga bahan makanan itu utamanya terjadi di komoditas daging ayam ras.
"Semua kelompok pengeluaran di Kota Palembang mengalami kenaikan harga tetapi yang memberi andil paling besar adalah kelompok bahan makanan," katanya, Senin (1/6).
Dia mengatakan daging ayam merupakan salah satu dari 79 komoditas yang mengalami kenaikan, sementara 28 komoditas lainnya menurun.
"Kami memantau 386 komoditas yang ada di Palembang, selain daging ayam kenaikan juga terjadi pada cabai merah, bawang merah, telur ayam, angkutan udara," ujarnya.
Kenaikan harga daging ayam tak hanya terjadi di Kota Palembang, Kota Lubuk. Linggau juga mengalami hal serupa.
"Kenaikannya senilai 6,7% dan memberi andil terhadap inflasi 0,10% atau menempati posisi pertama," ujarnya.
Kota Lubuk Linggau sendiri tercatat mengalami inflasi sebesar 0,50% dengan laju inflasi kumulatif sampai dengan Mei 2015 adalah -0,73%.
Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023
1 Agustus 2023
Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023
Perekonomian triwulan II 2023, kata Sri Mulyani diprakirakan masih tumbuh kuat, ditopang peningkatan konsumsi rumah tangga dan tren ekspansif aktivitas manufaktur.