Pasokan Minim Picu Harga Tinggi, Bawang dan Cabai Diimpor

Reporter

Minggu, 31 Mei 2015 22:00 WIB

Bawang putih. ANTARA/Ampelsa

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah berencana mengimpor komoditas jenis cabai dan bawang, dikarenakan meningkatnya permintaan sedangkan pasokan dari dalam negeri tidak mencukupi dan membuat harga dua komoditas tersebut naik.

"Semua aman menjelang puasa, hanya ada kenaikan harga cabai dan bawang, kemungkinan cabai dan bawang kita akan impor," kata Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, seusai meresmikan Pameran Pangan Nusa dan Produk Dalam Negeri Regional 2015, di Gorontalo, Minggu.

Rachmat mengatakan, langkah tersebut tengah dipersiapkan lantaran produksi dari kedua komoditas tersebut musiman, di mana saat produksi rendah dan permintaan tinggi maka tidak ada pasokan untuk memenuhi kebutuhan.

"Karena ini (cabai dan bawang) merupakan produk musiman, ketika kebutuhan meningkat, produksi masih belum bisa memenuhi. Memang ada panen, namun belum bisa memenuhi kebutuhan nasional," ujar Rachmat.

Rachmat menambahkan, saat ini pihaknya masih melakukan perhitungan untuk jumlah yang akan diimpor. Namun, dia menegaskan, bahwa untuk kebutuhan pokok khususnya menjelang masuknya bulan Ramadhan, masih dalam kondisi aman.

"Impornya masih akan dihitung dahulu," ucap Rachmat.

Minggu lalu dilaporkan bahwa harga cabai merah besar di tingkat petani melonjak akibat tingginya permintaan dari pasar, khususnya menjelang bulan Ramadhan. Beberapa sentra penghasil cabai seperti Desa Serang di Purbalingga, Brebes, Kulon Progo, dan beberapa daerah di Jawa Timur.

Dari pantauan di sentra tanaman sayur, Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Kamis, harga cabai merah besar mencapai Rp20.000 per kilogram.

"Sebelumnya, harga cabai merah besar hanya sebesar Rp8.000/kg, sekarang sudah Rp20.000/kg. Kalau di pasaran mungkin sudah mencapai kisaran Rp40.000/kg," kata salah seorang petani, Sugito.

Sugito memperkirakan harga cabai merah besar cenderung naik karena tingginya permintaan dari pasar menjelang bulan Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri 2015.


ANTARA

Berita terkait

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

18 jam lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

1 hari lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

2 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

2 hari lalu

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

2 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

3 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

4 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

5 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

6 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

6 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya