Habibie: Pembangkit Listrik Nuklir Bisa Hemat Anggaran  

Reporter

Senin, 25 Mei 2015 09:18 WIB

Presiden RI ketiga BJ Habibie menyampaikan nasihat kepada peserta konvensi Capres Partai Demokrat di acara The Habibie Center uji publik Capres, di Jakarta (26/3). Presiden RI ketiga BJ Habibie berharap partai politik mempertimbangkan usia Calon Presiden yang tampil dan terpilih berusia 40-60 tahun. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden BJ Habibie mengatakan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) sudah tepat digunakan untuk Indonesia pada saat ini. Dengan demikian, kebutuhan pasokan daerah bisa menjadi lebih hemat anggaran. "Nuklir sudah tepat untuk listrik dan saya rasa tidak ada masalah," kata Habibie usai mengadakan pertemuan dengan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) di Jakarta, Minggu, 24 Mei 2015.

Habibie menjelaskan yang dibutuhkan dari nuklir adalah listriknya. Jadi seharusnya masyarakat tidak perlu khawatir mengenai keamanannya. "Sudah banyak negara maju menggunakan PLTN dan hingga saat ini tidak ada masalah," ujar Habibie.

Habibie berpendapat dengan menggunakan tenaga nuklir, bisa menghemat anggaran. Selain itu, aliran listriknya bisa dimaksimalkan pada teknologi transportasi.

"Nuklir bisa jadi lebih hemat karena dayanya kuat, asalkan yang mengolah keamanan serta prosesnya adalah masyarakat Indonesia sendiri. Sisanya tinggal diawasi secara kuat," kata Habibie.

"Kita punya Badan Pengawas Tenaga Nuklir. Ini harus dikembangkan lagi potensinya untuk kebaikan masyarakat," ujar Habibie.

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) menargetkan akan mulai membangun reaktor nuklir pada 2024. "Faktanya ialah kita kekurangan listrik. Walaupun sudah memanfaatkan energi baru dan terbarukan, tapi nuklir memang tetap dibutuhkan. Harapannya pada 2024-2025 kita sudah punya reaktor," kata Direktur Jenderal EBTKE Rida Mulyana.

Rida menjelaskan bahwa rencana untuk memiliki pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) bukan sebatas harapan, tapi menjadi sebuah kebutuhan dalam memenuhi pasokan energi di masa depan. Untuk membangun instalasi reaktor nuklir, kata Rida, dibutuhkan waktu sekitar 10 tahun. Untuk itu diperlukan persiapan yang matang agar dapat berjalan sesuai rencana.

ANTARA

Berita terkait

Selain Dian Sastro - Reza Rahadian, Pasangan di Film Lain Reza Rahadian dan BCL Setidaknya di 5 Film Ini

40 hari lalu

Selain Dian Sastro - Reza Rahadian, Pasangan di Film Lain Reza Rahadian dan BCL Setidaknya di 5 Film Ini

Selain Dian Sastro dan Nicholas Saputra, Indonesia punya pasangan aktor Reza Rahadian dan BCL yang kerap dipasangkan dalam film.

Baca Selengkapnya

Profil Promotor Musik Adrie Subono, Java Musikindo Akan Comeback?

47 hari lalu

Profil Promotor Musik Adrie Subono, Java Musikindo Akan Comeback?

Adrie Subono adalah promotor musik yang berpengalaman menghadirkan konser penyanyi dalam dan luar negeri. Ia juga merupakan keponakan dari B.J. Habibie.

Baca Selengkapnya

Laporan Investigasi dan Cover Majalah Tempo Pernah Dilaporkan, Ada Soal Soeharto Sampai Jokowi

53 hari lalu

Laporan Investigasi dan Cover Majalah Tempo Pernah Dilaporkan, Ada Soal Soeharto Sampai Jokowi

Beberapa kali laporan investigasi dan cover Majalah Tempo pernah dilaporkan ke Dewan Pers oleh berbagai pihak. Soal apa saja, dan siapa pelapornya?

Baca Selengkapnya

53 Tahun Majalah Tempo, Berdiri Meski Berkali-kali Alami Pembredelan dan Teror

54 hari lalu

53 Tahun Majalah Tempo, Berdiri Meski Berkali-kali Alami Pembredelan dan Teror

Hari ini, Majalah Tempo rayakan hari jadinya ke-53. Setidaknya tercatat mengalami dua kali pembredelan pada masa Orde Baru.

Baca Selengkapnya

Solihin GP Berpulang, Menjadi Gubernur Jawa Barat di Usia 44 Tahun

54 hari lalu

Solihin GP Berpulang, Menjadi Gubernur Jawa Barat di Usia 44 Tahun

Selain sempat menjadi orang kepercayaan Soeharto, Solihin GP berperan dalam Agresi Militer Belanda pada 1947. Ini karier militer dan politiknya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tetapkan Prabowo Jenderal Kehormatan TNI, Mengapa Dulu Dia Diberhentikan dari Militer?

28 Februari 2024

Jokowi Tetapkan Prabowo Jenderal Kehormatan TNI, Mengapa Dulu Dia Diberhentikan dari Militer?

Prabowo Subianto dapat pangkat jenderal kehormatan TNI dari Jokowi. Bagaimana kisahnya dulu ia diberhentikan dari militer? Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

13 Februari 2024

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

Tujuh Presiden RI miliki cerita pada akhir masa jabatannya. Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi punya takdirnya.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Besar Mengiringi Lengsernya Soeharto, Termasuk 14 Menteri Mundur Bersama-sama

27 Januari 2024

Peristiwa Besar Mengiringi Lengsernya Soeharto, Termasuk 14 Menteri Mundur Bersama-sama

Beberapa peristiwa besar libatkan Soeharto hingga proses lengsernya, pada 21 Mei 1998. Termasuk kerusuhan Mei 1998 dan 14 menteri mundur bersama-sama.

Baca Selengkapnya

Profil Ayah Maruarar Sirait, Sabam Sirait Salah Seorang Pendiri PDIP

16 Januari 2024

Profil Ayah Maruarar Sirait, Sabam Sirait Salah Seorang Pendiri PDIP

Maruarar Sirait, putra salah seorang pendiri PDIP memutuskan mundur dari PDI Perjuangan. Berikut profil Sabam Sirait.

Baca Selengkapnya

KNKT Investigasi Kecelakaan Kereta di Cicalengka, Ini Profil Komite Nasional Keselamatan Transportasi

8 Januari 2024

KNKT Investigasi Kecelakaan Kereta di Cicalengka, Ini Profil Komite Nasional Keselamatan Transportasi

KNKT melakukan investigasi kecelakaan kereta di Cicalengka, Jawa Barat. Berikut profil dan lingkup tugas Komite Nasional Keselamatan Transportasi.

Baca Selengkapnya