Indonesia-Malaysia Catat Neraca Perdagangan Surplus

Reporter

Sabtu, 23 Mei 2015 07:19 WIB

Ilustrasi mata uang Ringgit Malaysia. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Neraca perdagangan Indonesia dengan Malaysia pada kuartal I (periode Januari-Maret) 2015 mencatatkan angka surplus senilai 1,06 miliar ringgit Malaysia atau setara Rp3,8 triliun.

Angka itu bersumber dari Departemen Statistik Malaysia, demikian keterangan pers Atase Perdagangan KBRI Kuala Lumpur yang diterima Antara, Jumat.

Indonesia meraih surplus dalam perdagangan dengan Malaysia tersebut didorong oleh surplus neraca perdagangan non migas senilai 1,63 miliar ringgit, sementara neraca perdagangan migas defisit senilai 575,51 juta ringgit.

Nilai perdagangan Indonesia-Malaysia pada Kwartal I 2015 tercatat 13,98 miliar ringgit, terdiri dari migas senilai 2,91 miliar ringgit dan non migas senilai 11,07 miliar ringgit.

Nilai perdagangan tersebut terdiri dari ekspor ke Malaysia senilai 7,52 miliar ringgit dan impor dari Malaysia senilai 6,46 miliar ringgit.

Indonesia adalah negara mitra dagang Malaysia ke 7 (share empat persen) setelah Tiongkok, Singapura, Jepang, AS, Thailand dan Korea Selatan.

Ekspor Indonesia pada kwartal I 2015 mengalami kenaikan sebesar 21.88 persen, disebabkan oleh menguatnya ekspor beberapa produk utama Indonesia baik migas maupun non migas dibandingkan pada tahun sebelumnya.

Ekspor Indonesia senilai 7,52 miliar terdiri dari migas senilai 1,17 miliar ringgit atau naik 29,74 persen dan non migas senilai 6,35 miliar ringgit, naik 20,54 persen.

Indonesia adalah Negara sumber impor Malaysia ke 7 dengan pangsa pasar sebesar 4,64 persen setelah Tiongkok, Singapura, Jepang, Amerika Serikat, Thailand dan Taiwan.

Kinerja Ekspor

Sementara itu, kenaikan ekspor Indonesia disebabkan oleh membaiknya kinerja ekspor beberapa produk utama Indonesia ke Malaysia seperti batu bara (naik 38 persen), minyak kelapa (296 persen), minyak kelapa sawit (149 persen), tembaga refinery (712 persen).

Selain itu, meningkatnya ekspor beberapa produk lainnya yang sangat signifikan seperti produk garmen, timah dan bagian kendaraan bermotor.

Adapun 10 produk ekspor non migas utama Indonesia ke Malaysia adalah batubara (11,1 persen), minyak kelapa/babassu (9,27 persen), kelapa sawit (6,4 persen), tembaga refinery (4,35 persen), fatty acid (3,18 persen), minyak tanaman/binatang (2,5 persen), kertas (1,99 persen), suku cadang motor (1,9 persen), rokok (1,49 persen) dan kawat tembaga (1,38 persen).

Sedangkan impor Indonesia dari Malaysia pada periode tersebut turun, 21,38 persen, dari 8,22 miliar ringgit pada tahun 2014 menjadi 6,46 miliar ringgit pada tahun 2015.

Sepuluh produk impor utama Indonesia dari Malaysia adalah migas dan bahan baku dan penolong yaitu mesin, polymer ethyil, polymer propylene, electronic integrated circuits, mesin pemroses data otomatis, pupuk kimia atau mineral, acyclivc hydrocarbon, malt extract, monitor dan acyclic alcohols.

Indonesia adalah Negara tujuan ekspor ke 10 bagi Malaysia setelah Singapura, Jepang, China, AS, Thailand, Hong Kong, India, Korea Selatan dan Australia.


ANTARA

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

5 menit lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

1 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

1 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

2 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

2 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

2 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

3 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

4 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

4 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

4 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya