TEMPO.CO, Surabaya - Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengumpulkan 38 perwakilan pemerintah daerah di Jawa Timur untuk membentuk Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Ini terkait inflasi di Jawa Timur pada April lalu yang mencapai 0,39 persen atau melampaui rata-rata inflasi nasional yang sebesar 0,36 persen.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan IV Jawa Timur, Benny Siswanto, menjelaskan bahwa tujuan dibentuknya TPID lantaran inflasi dikhawatirkan akan terus terjadi hingga Lebaran mendatang. Ia menyatakan menggandeng daerah agar dapat memetakan dan berkoordinasi antar daerah.
“Inflasi sampai dengan April bukan karena faktor yang mengkhawatirkan, tapi faktor yang sudah terukur,” katanya menuturkan di Hotel Pullman Surabaya, Kamis 21 Mei 2015.
TPID akan melakukan koordinasi dan membuat strategi kebijakan. Di antaranya dengan mulai dari sektor kelembagaan, distribusi produksi, kajian analisa, dan pengendalian ekspetasi masyarakat. Empat hal ini dikaitkan dengan infrastruktur dan tata niaga di Jawa Timur terhadap pencapaian target TPID.
“Karena itu dalam forum ini kami datangkan beberapa narasumber mulai dari bupati, wali kota, dan pengamat ekonomi,” ujarnya.
Ketua TPID Jawa Timur Hadi Prasetyo menjelaskan bahwa inflasi di Jawa Timur tinggi karena adanya inflasi di Surabaya yang mencapai 55 persen di Jawa Timur. Pada triwulan pertama 2015 ini Surabaya dikatakannya menjadi beban inflasi di Jawa Timur. “Saya mengimbau kepada bu wali kota (Tri Rismaharini) agar segera membentuk TPID,” kata Hadi yang juga Asisten II Pemerintah Provinsi Jawa Timur itu.
Rencananya dengan adanya TPID ini masing-masing daerah akan bersinergi untuk menekan laju inflasi. Misalnya di suatu daerah membutuhkan pangan, maka TPID masing-masing daerah akan berkoordinasi untuk mendistribusikan. Dengan adanya mekanisme baru ini, inflasi diharapkan bisa turun menjadi 0,25 persen pada bulan berikutnya.
Dalam acara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan pengamat ekonomi dari Universitas Brawijaya Malang, Profesor Ahmad Erani Yustika, juga memberikan gambaran tentang ekonomi Surabaya dan Jawa Timur. Mereka menganalisis bahwa inflasi terjadi lantaran adanya kebijakan nasional seperti kenaikan tiket pesawat dan kereta api.
AVIT HIDAYAT
Berita terkait
LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel
1 hari lalu
Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.
Baca SelengkapnyaCetak Petani Milenial untuk Tangani Inflasi di Nusa Tenggara Timur
2 Maret 2024
Kabupaten Timor Tengah Selatan NTT menginisiasi program cetak petani milenial. Mereka diajari tanam cabai hingga bawang.
Baca SelengkapnyaAdhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur
16 Februari 2024
Adhy menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang berakhir masa jabatannya pada 13 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaMengenal Apa itu inflasi, Jenis, dan Dampaknya
17 Oktober 2023
Inflasi adalah istilah yang merujuk pada kondisi di mana harga barang mengalami kenaikan. Berikut dampak yang ditimbulkan karena inflasi.
Baca SelengkapnyaInflasi 15 Provinsi di Atas Nasional, Jokowi Minta Pemda Rajin Cek ke Lapangan
31 Agustus 2023
Jokowi menyebutkan terdapat 15 provinsi dan kabupaten/kota yang laju inflasinya di atas tingkat nasional meskipun sudah di bawah 5 persen.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023
1 Agustus 2023
Perekonomian triwulan II 2023, kata Sri Mulyani diprakirakan masih tumbuh kuat, ditopang peningkatan konsumsi rumah tangga dan tren ekspansif aktivitas manufaktur.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani: Inflasi Kembali ke Sasaran, Lebih Cepat dari Perkiraan
1 Agustus 2023
Sri Mulyani memperkirakan inflasi dapat tetap terkendali.
Baca SelengkapnyaInflasi Tahunan Juli 3,08 Persen, Sektor Transportasi, Makanan dan Rokok Penyumbang Terbesar
1 Agustus 2023
BPS mencatat inflasi tahunan pada Juli 2023 sebesar 3,08 persen.
Baca SelengkapnyaEkonom Prediksi Inflasi Tahunan 3,6 Persen: El Nino Perlu Diantisipasi dengan Hati-hati
31 Juli 2023
Ekonom dari Bank Mandiri, Faisal Rachman, memperkirakan inflasi tahunan terus menurun sepanjang paruh kedua 2023.
Baca SelengkapnyaASDP Jelaskan Faktor Pembentuk Tarif Baru Angkutan Penyeberangan yang Mulai Berlaku 3 Agustus
30 Juli 2023
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menerapkan penyesuaian tarif angkutan pada 29 lintasan penyeberangan di seluruh Indonesia.
Baca Selengkapnya