Berkat Kemitraan Kredit Mikro & Pisagro NTB, Panen Berlimpah

Reporter

Kamis, 21 Mei 2015 07:14 WIB

Ladang jagung miliki petani transmigran di Desa Kempo, Nusa Tenggara Barat. Hingga akhir tahun 2013 terdapat sekitar 25 ribu hektare lahan jagung, dan diperkirakan produksinya dapat melebihi 100 ribu ton. Tempo/Jati Mahatmaji

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok Kerja Jagung Kemitraan Pertanian Berkelanjutan Indonesia (Pisagro) mengklaim mampu meningkatkan produktivitas petani di Kabupaten Bima dan Dompu, Nusa Tenggara Barat sekitar 20 persen dari rata-rata produktivitas di wilayah tersebut yang mencapai rata-rata 7,2 ton per hektar.

"Berkat kemitraan pembiayaan mikro petani jagung diharapkan wilayah ini dapat mendorong pencapaian swasembada jagung nasional," kata Presiden Direktur PT Syngenta Indonesia, Lim JungLee dalam siaran pers yang diterima Antara, di Jakarta, Rabu malam.

Lim yang juga sekaligus Ketua Kelompok Kerja Jagung Pisagro mengatakan, kenaikan produksi tersebut seiring dengan program kemitraan pembiayaan mikro petani jagung di Nusa Tenggara Barat, khususnya wilayah Bima dan Dompu.

"Tahap selanjutnya, kami ingin memperluas ke wilayah lain di Indonesia," ujarnya.

Program Pisagro yang dimulai sejak November 2014 yang melibatkan 198 petani dari 10 kelompok tani di Kabupaten Dompu dan Bima, Nusa Tenggara Barat ini, setiap petani mendapatkan pendanaan sebesar Rp8 juta per hektar.

Beberapa pihak yang terlibat dalam program ini antara lain Bank Andara melalui BPR Pesisir Akbar yang memberikan akses pinjaman modal kepada petani untuk membeli teknologi yang lebih baik, seperti benih unggul, pupuk dan bahan kimia perlindungan tanaman untuk meningkatkan produktivitas jagung.

Dalam sinergi itu Syngenta memberikan pelatihan dan pendampingan petani dengan mengaplikasikan teknologi "Awali Dengan Benar" terbukti meningkatkan produktivitas dan kualitas panen jagung.

Representative Mercy Corps Indonesia, Paul Jeffery, berharap program ini dapat di replikasi di daerah-daerah lain di seluruh Indonesia.

Sementara itu, Direktur Utama Bank Andara, Darwin Wibowo menuturkan optimis program pengembangan keuangan mikro bagi petani jagung ini mampu diperluas ke wilayah lainnya.

"Program ini merupakan kesempatan memberikan edukasi literasi keuangan bagi masyarakat agar gemar menabung dan menggunakan hasil tabungan menjadi modal membeli alat pertanian, benih unggul, pupuk dan pestisida," ujarnya.


ANTARA

Berita terkait

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

5 jam lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

3 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

7 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

9 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

12 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

12 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

22 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

34 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

37 hari lalu

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

37 hari lalu

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.

Baca Selengkapnya