Kemasan Jadi Andalan Sido Muncul Dongkrak Ekspor

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 19 Mei 2015 09:31 WIB

Sido Muncul. sidomuncul.com

Bisnis.com, Jakarta - Produsen jamu PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) menyiapkan packaging untuk setiap produknya dengan pangsa pasar seluruh dunia.

Selama ini, beberapa produk jamu Sido Muncul telah beredar ke berbagai negara, antara lain Jepang, Amerika, dan sejumlah pasar ASEAN. Agar produk itu bisa diterima ke pelbagai negara, saat ini perseroan dengan kode emiten SIDO menyiapkan varian packaging dengan bahasa sesuai daerah tujuan ekspor.

Direktur Utama SIDO Irwan Hidayat mengatakan pembuatan packaging pada setiap produknya akan menyesuaikan bahasa untuk negara tujuan ekspor. Hal itu dimaksudkan supaya pesan dalam kemasan produk Sido Muncul mudah dipahami pembeli.

“Contohnya kami sedang membuat packaging produk Tolak Angin untuk diedarkan di Hong Kong. Tentu menggunakan bahasa dari negara sana,” kata Irwan kepada Bisnis.com, Senin, 18 Mei 2015.

Dia mengakui produk andalan Sido Muncul, yakni Tolak Angin, telah tersebar ke sejumlah negara, salah satunya Amerika Serikat, dengan harga per sachet mencapai Rp 18-19 ribu. Karena itu, tutur Irwan, inovasi dan pengembangan produk terus dilakukan oleh perusahaan yang melantai di bursa saham pada akhir 2013 ini.

Saat ini, SIDO mampu tumbuh menjadi perusahaan jamu modern dan raksasa dengan 200 jenis produk. Bahkan pangsa pasar produk Sido Muncul seperti Tolak Angin hingga kopi tembus ke berbagai belahan dunia, misalnya ASEAN, Eropa, Amerika Serikat, Timur Tengah, dan Afrika. “Di beberapa negara maju, produk kami pasti ada. Buktinya wisatawan banyak yang bawa Tolak Angin,” ujarnya.

Irwan mengatakan kondisi perekonomian dalam negeri yang cenderung melemah tidak berpengaruh pada penjualan produk jamu dan farmasi. Bahkan pihaknya optimistis penjualan produksi farmasi tahun depan bakal terdongkrak seiring dengan pembangunan pabrik baru di Klaten, Jawa Tengah, seluas 24 hektare.

BISNIS.COM


Berita terkait

Kembangkan Industtri Farmasi demi Harga Obat yang Terjangkau

14 Maret 2023

Kembangkan Industtri Farmasi demi Harga Obat yang Terjangkau

Pemerintah diminta mengembangkan industri farmasi untuk menurunkan harga obat.

Baca Selengkapnya

Potensi Kampus dalam Kembangkan Industri Farmasi

13 Maret 2023

Potensi Kampus dalam Kembangkan Industri Farmasi

Pihak akademisi selalu membutuhkan masukan dari industri farmasi mengenai hal-hal apa saja yang perlu dikembangkan demi kepentingan masyarakat.

Baca Selengkapnya

JKN Buka Peluang Terciptanya Kedaulatan Industri Farmasi

5 Maret 2023

JKN Buka Peluang Terciptanya Kedaulatan Industri Farmasi

Kemandirian industri farmasi kesehatan dapat dicapai dengan cara penguatan manufaktur farmasi dalam negeri, revitalisasi penyediaan bahan baku obat serta riset dan pengembangan inovasi farmasi dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Berikut Pendidikan yang Harus Ditempuh untuk Menjadi Apoteker

13 Februari 2023

Berikut Pendidikan yang Harus Ditempuh untuk Menjadi Apoteker

PP No. 51 tahun 2009 mendefenisikan apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan Apoteker.

Baca Selengkapnya

13 Februari Sebagai Hari Persatuan Farmasi Indonesia, Simak Sejarahnya

13 Februari 2023

13 Februari Sebagai Hari Persatuan Farmasi Indonesia, Simak Sejarahnya

Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) didirikan di Yogyakarta pada 13 Februari 1946 oleh Zainal Abidin yang kemudian diangkat sebagai Ketua PAFI.

Baca Selengkapnya

Menperin: Industri Farmasi Kuasai Pasar Domestik, Tapi 90 Persen Bahan Bakunya Masih Impor

7 Desember 2022

Menperin: Industri Farmasi Kuasai Pasar Domestik, Tapi 90 Persen Bahan Bakunya Masih Impor

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan saat ini industri farmasi nasional telah menguasai pasar obat sekitar 89 persen.

Baca Selengkapnya

Industri Farmasi Mengaku Terpukul Selama Obat Sirup Ditarik dari Peredaran

3 Desember 2022

Industri Farmasi Mengaku Terpukul Selama Obat Sirup Ditarik dari Peredaran

Sebelumnya, obat sirup dilarang beredar karena mengandung etilen glikol dan dietilen glikol yang tidak sesuai batas yang diatur BPOM.

Baca Selengkapnya

BPOM Umumkan 172 Obat Sirup Bisa Diedarkan Kembali, Cek Daftarnya

2 Desember 2022

BPOM Umumkan 172 Obat Sirup Bisa Diedarkan Kembali, Cek Daftarnya

BPOM menyatakan 172 produk obat sirup dari 22 industri farmasi telah memenuhi ketentuan, sehingga dapat kembali diedarkan.

Baca Selengkapnya

BPOM Ungkap Alasan Perusahaan Farmasi Jadi Tersangka Kasus Gagal Ginjal Akut

24 November 2022

BPOM Ungkap Alasan Perusahaan Farmasi Jadi Tersangka Kasus Gagal Ginjal Akut

Togi menyatakan lima perusahaan tersebut menciptakan larutan obat sebanyak 400 hingga 700 kali di atas ambang batas. Jadi penyebab gagal ginjal akut.

Baca Selengkapnya

BPOM Ungkap Indikasi Adanya Kejahatan Obat di Industri Farmasi Indonesia

17 November 2022

BPOM Ungkap Indikasi Adanya Kejahatan Obat di Industri Farmasi Indonesia

Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan ada gap atau celah dalam sistem keamanan dan mutu obat dari hulu ke hilir.

Baca Selengkapnya