Kepala Badan Pusat Statistik Dr. Suryamin saat pemaparan data Statistik di Gedung Badan Pusat Statistik, Jakarta, Senin (2/1). TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2015 sebesar 4,71 persen. Angka ini turun 0,5 persen dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai 5,21 persen.
“Jika dibandingkan dengan kuartal IV 2014, angka pertumbuhan ekonomi turun 0,18 persen,” kata Kepala BPS Suryamin dalam konferensi pers di kantornya, Selasa, 5 Mei 2015.
Suryamin menyebutkan setidaknya tiga penyebab utama perlambatan ekonomi pada kuartal I 2015 ini. Faktor pertama adalah perlambatan ekonomi yang juga dialami negara mitra dagang utama Indonesia. Ia mengatakan Cina pun mengoreksi pertumbuhan ekonominya dari 7,4 menjadi 7,0 persen. Begitu juga dengan Singapura yang mengoreksi pertumbuhan ekonominya dari 4,9 menjadi 2,1 persen. “Tentu ini berpengaruh pada kinerja perdagangan kita,” kata dia.
Faktor kedua adalah melemahnya harga minyak dunia yang dinilai juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Terakhir, kata Suryamin, penyebab melambatnya ekonomi nasional adalah kinerja ekspor dan impor yang turun pada kuartal I 2015.
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
5 hari lalu
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.