Rel Ganda dan Jembatan Suramadu Akan Dibiayai Skema Imbal Dagang

Reporter

Editor

Kamis, 31 Juli 2003 16:12 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah Indonesia menjajaki skema imbal dagang (counter trade) dengan Cina atas bantuan pembiayaan negara itu atas sejumlah proyek vital. Skema ini masih dalam tahap finalisasi untuk secepatnya direalisasikan. Bila sukses, pemerintah akan memprioritaskan pada proyek pembangunan rel ganda (double track) Kereta Api Cirebon Kroya dan jembatan Suramadu (Surabaya-Madura). Sedang dibicarakan dengan Cina, kata Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rini M Suwandi kepada wartawan di kantornya, Selasa (18/3). Keterangan Rini itu disampaikan usai pertemuan dengan Menteri Perhubungan Agum Gumelar dan Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah Soenarno, di tempat yang sama. Seperti diwartakan sebelumnya, akhir tahun lalu, pemerintah Cina sudah menyampaikan komitmen pinjamannya sebesar US$ 400 juta. Pinjaman melalui Bank Export Impor Cina itu direncanakan untuk proyek berkategori cost recovery project. Pinjaman bersifat setengah lunak dengan jangka waktu pengembalian selama 15 tahun, termasuk Grace Periode 7 tahun dan bunga 3 persen per tahun. Rini menjelaskan untuk pembangunan rel ganda sudah ditandatangani kesepakatannya sehingga tinggal menunggu realisasi pembangunan. Sebelumnya, rencana imbal dagang pada proyek itu gagal karena proposal rel ganda belum masuk dalam APBN. Karena itu, pemerintah akan kembali mencari pendanaanya lewat imbal dagang. Rini sendiri belum menyebutkan produk dalam imbal dagang dengan Cina nantinya. Kita akan mengintensifkan pembicaraan dengan pemerintah Cina termasuk dengan departemen perdagangan dan industri serta kementerian transportasi, kata dia. Target Rini, mulai April 2003 guliran pembicaraan sudah mulai dilakukan. Rel ganda sendiri akan dibangun antara Cirebon-Kroya sepanjang 160 km. Nilainya berdasarkan dengan proposal Departemen Perhubungan dengan nilai US$ 180 juta. Awalnya, pinjaman itu akan di-imbal dagangkan dengan CPO (Crude Palm Oil), namun sulit direalisasikan. Sedangkan proyek yang juga dimasukan dalam pembiayaan pinjaman dari Cina adalah Jembatan Suramadu. Disebutkan Rini, pendanaan jambatan antar pulau itu sudah ada namun belum penuh. Proyek itu masih membutuhkan dana tambahan sekitar Rp 1,5 triliun yang diambil dari pinjaman Cina itu. Jembatan Suramadu dengan panjang 5,3 kilometer itu dibiayai dengan total dana sebesar Rp 2,3 triliun. Dari Anggaran Pembangunan dan Belanja Daerah Jawa Timur telah dialokasikan Rp 300 miliar serta Anggaran Pembangunan dan Belanja Negara juga Rp 300 miliar. Sedangkan dana dari dalam negeri lainnya adalah anggaran PT Jasa Marga sebesar Rp 300 miliar. Sedangkan kekurangannya sekitar Rp 1,5 triliun akan dicari dari Cina berupa pinjaman lunak. Dede Ariwibowo - TNR

Berita terkait

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

1 menit lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

1 menit lalu

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

Pesawat Lion Air JT 316 rute Surabaya-Banjarmasin delay selama lima jam karena menunggu kedatangan pesawat Lion Air dari Batam.

Baca Selengkapnya

Menpora Dito Ariotedjo Ingin Beri Bonus Tim Bulu Tangkis Indonesia yang Lolos ke Final Piala Thomas dan Piala Uber 2024

2 menit lalu

Menpora Dito Ariotedjo Ingin Beri Bonus Tim Bulu Tangkis Indonesia yang Lolos ke Final Piala Thomas dan Piala Uber 2024

Menpora Dito Ariotedjo menilai perjuangan wakil Indonesia di Piala Thomas dan Piala Uber 2024 patut diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Riset Ungkap 10 Penyebab Bersin Paling Umum, dari Dupa sampai Bunga

4 menit lalu

Riset Ungkap 10 Penyebab Bersin Paling Umum, dari Dupa sampai Bunga

Berikut 10 penyebab bersin terbanyak hasil riset pada 2.000 orang, bukan hanya karena alergi atau sedang flu.

Baca Selengkapnya

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

6 menit lalu

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

Proyek peningkatan dan pengembangan Stasiun Tanah Abang ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Mengenal Faringitas yang Lebih Dikenal di Indonesia sebagai Panas Dalam

8 menit lalu

Mengenal Faringitas yang Lebih Dikenal di Indonesia sebagai Panas Dalam

Faringitis oleh orang Indonesia dikenal sebagai penyakit panas dalam berupa radang tenggorokan kering, gatal, hingga sakit menelan

Baca Selengkapnya

Lakukan Tantangan TikTok di Atas Panggung, Intip Keseruan di Saranghaeyo Indonesia 2024

19 menit lalu

Lakukan Tantangan TikTok di Atas Panggung, Intip Keseruan di Saranghaeyo Indonesia 2024

Kehadiran para musisi di Saranghaeyo Indonesia 2024 itu dilengkapi dengan berbagai penampilan luar biasa yang mengundang sorak sorai penonton.

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

29 menit lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Bakal Calon Bupati Sragen Minta Dukungan Buruh untuk Maju di Pilkada 2024

35 menit lalu

Bakal Calon Bupati Sragen Minta Dukungan Buruh untuk Maju di Pilkada 2024

Putri mantan Bupati Sragen Untung Wiyono, Wina Sukowati, menggelar silaturahmi bersama Sahabat Buruh Sragen. MInta dukungan buat Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ragam Perlengkapan Rumah yang Bisa Memperparah Radang Sendi

48 menit lalu

Ragam Perlengkapan Rumah yang Bisa Memperparah Radang Sendi

Menurut terapis okupasi Salma Khanam, beberapa jenis perlengkapan rumah bisa menyebabkan atau berkontribusi pada radang sendi. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya