TEMPO Interaktif, Jakarta:Direktur Bank Mandiri Nimrod Sitorus menyatakan Bank Mandiri hingga saat ini masih menyimpan dana milik PT Timor Putra Nasional (TPN) yang berjumlah Rp 1,02 triliun. Penyimpanan dana itu, menurut Nimrod, karena mendapat perintah dari Ketua Tim Pemberesan BPPN untuk menahan dana tersebut karena merupakan jaminan hutang TPN. "Surat Menteri Keuangan (yang juga sebagai Ketua TP BPPN) meminta kita membekukan dana tersebut,"katanya. Menurut Nimrod, Bank Mandiri hanya bertindak selaku bank kustodian yang menyimpan dana itu. Namun Nimrod mengaku tidak ingat berapa jumlah bilyet yang ada di Bank Mandiri. "Jumlahnya ada Rp 1 trliun,"ujarnya.Kasus itu berawal dari keputusan Mahkamah Agung (MA) Tanggal 15 Juli 2004 yang memenangkan gugatan TPN soal sita pajak yang dilakukan Direktorat Jenderal Pajak. Ditjen Pajak kemudian mencabut sita yang dilaksanakan kantor pajak atas rekening TPN di Bank Mandiri dan memerintahkan Bank Mandiri mencabut pemblokiran.TPN berusaha mencairkan dana tersebut dengan men-somasi Bank Mandiri. Namun Bank Mandiri menitipkannya kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan melaporkannya kepada TP BPPN. Oleh TP BPPN, Bank Mandiri diminta menahan rekening deposito dan giro itu. Sehingga, pencairan dan transfer dana yang diajukan produsen mobil milik Hutomo Mandala Putera itu batal dilaksanakan. Nimrod menjelaskan sudah tidak ada uang yang dititipkan kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sebagai akibat adanya ancaman TPN yang akan mensomasi Bank Mandiri karena tidak mencairkan rekening milik mereka. Menurut Nimrod, kasus yang terjadi antara TPN dan Dirjen Pajak berbeda dengan dana yang kini dititipkan di Bank Mandiri. Tito Sianipar
Bank Mandiri Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)
10 hari lalu
Bank Mandiri Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)
Menjelang kompetisi voli terbesar di Indonesia, Proliga 2024, Bank Mandiri secara resmi mengumumkan tim voli putri profesional dengan nama Jakarta Livin' Mandiri (JLM).
Sebanyak 6.525 lebih pemudik diberangkatkan secara bertahap pada 4-6 April 2024 dengan menggunakan 145 armada bus dengan rute menuju Pulau Sumatera, Jawa Tengah, Jawa Timur dan D.I Yogyakarta.