Kimia Farma Akan Naikkan Harga Obat

Reporter

Editor

Kamis, 25 Agustus 2005 19:03 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Perusahaan obat-obatan, PT. Kimia Farma akan mengevaluasi harga produk jadinya pada akhir kwartal ke tiga tahun ini. "Mungkin akan ada kenaikan 5-7 persen. Tapi kami akan melihat daya beli masyarakat,: kata Direktur Utama Kimia Farma, Gunawan Pranoto, di gedung Bursa Efek Jakarta, Kamis (25/8). Tinginya kurs dolar terhadap rupiah, kata dia, mempengaruhi 100 persen proses produksi Kimia Farma, karena 90 persen bahan baku produk perusahaan farmasi itu masih impor. "Lagipula, sekarang belanja bahan di dalam negeri juga pakai dolar," ujarnya. Pada produksi yang lalu, Kimia Farma menggunakan asumsi kurs Rp 9.300 perdolar, sedangkan kini dolar telah naik menjadi Rp 10.300. Pengaruh kenaikan itu terhadap obat generik mencapai 60 persen dan obat komersil atau bermerek sebesar 40 persen. Untuk menaikkan harga obat generik, kata Gunawan, perlu izin dari pemerintah. "Paling tidak, obat generik akan naik 6-7 persen, sedangkan obat branded naik lima persen," katanya. Kimia Farma juga akan merevisi target perolehan laba bersih tahun ini dari semula Rp 100 miliar, menjadi Rp 60 miliar, sama dengan tahun lalu. Suliyanti

Berita terkait

Jangan Ragu Minum Obat Generik, Kualitasnya Setara Obat Paten

4 Oktober 2023

Jangan Ragu Minum Obat Generik, Kualitasnya Setara Obat Paten

Ragu minum obat generik karena menyangsikan kemanjurannya? Apoteker menyatakan obat generik memiliki kualitas setara obat paten.

Baca Selengkapnya

Kenali Perbedaan Obat Generik dan Obat Paten

28 Juni 2023

Kenali Perbedaan Obat Generik dan Obat Paten

Obat generik dan obat paten adalah dua jenis obat yang berbeda. Apa saja perbedaan tersebut?

Baca Selengkapnya

Penjualan PT Phapros Kuartal I 2023 Rp 260 Miliar, Didorong Obat Resep dan Generik

29 April 2023

Penjualan PT Phapros Kuartal I 2023 Rp 260 Miliar, Didorong Obat Resep dan Generik

PT Phapros mencatat penjualan sebesar Rp260,97 miliar pada kuartal I-2023.

Baca Selengkapnya

Daftar Lowongan Kerja yang Masih Buka Medio hingga Akhir September

12 September 2022

Daftar Lowongan Kerja yang Masih Buka Medio hingga Akhir September

Berikut daftar lowongan kerja yang masih buka hingga pertengahan dan akhir bulan September 2022 di PT Kimia Farma hingga Kementerian Keuangan,

Baca Selengkapnya

EUA Keluar, Kimia Farma: Warga Sudah Bisa Suntik Vaksin Booster Sinopharm

12 Februari 2022

EUA Keluar, Kimia Farma: Warga Sudah Bisa Suntik Vaksin Booster Sinopharm

Kimia Farma menyatakan warga sudah bisa vaksin booster Sinopharm karena izin edarnya sudah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Baca Selengkapnya

2 Perusahaan BUMN Buka Lowongan Kerja, Simak Detailnya

17 November 2021

2 Perusahaan BUMN Buka Lowongan Kerja, Simak Detailnya

Dua perusahaan BUMN membuka lowongan kerja saat ini, yaitu PT Geo Dipa Energi (Persero) dan PT Kimia Farma Diagnostika.

Baca Selengkapnya

Info Loker, Anak Usaha PT Kimia Farma Buka Lowongan untuk Lulusan D3 dan S1

16 September 2021

Info Loker, Anak Usaha PT Kimia Farma Buka Lowongan untuk Lulusan D3 dan S1

Sejumlah anak perusahaan dari PT Kimia Farma sedang membuka kesempatan kerja (info loker) bagi lulusan D3 dan S1.

Baca Selengkapnya

KSPI Persoalkan Rencana Vaksinasi Individu Berbayar: Berpotensi Komersialisasi

12 Juli 2021

KSPI Persoalkan Rencana Vaksinasi Individu Berbayar: Berpotensi Komersialisasi

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia mempersoalkan rencana vaksinasi gotong royong individu berbayar. Sebab, berpotensi terjadi komersialisasi.

Baca Selengkapnya

Penyebab Obat untuk Pasien Covid-19 Langka: Panic Buying hingga Stok Terbatas

8 Juli 2021

Penyebab Obat untuk Pasien Covid-19 Langka: Panic Buying hingga Stok Terbatas

Kemenkes telah menerima keluhan di masyarakat terkait dengan semakin sulit mendapatkan obat-obatan bagi pasien Covid-19

Baca Selengkapnya

Obat Generik Covid-19 Ivermectin, Antara Keampuhan dan Penolakan WHO

24 Januari 2021

Obat Generik Covid-19 Ivermectin, Antara Keampuhan dan Penolakan WHO

Organisasi Kesehatan Pan-Amerika, bagian regional dari WHO, mengatakan bahwa ivermectin tidak boleh digunakan untuk mengobati Covid-19.

Baca Selengkapnya