Jepang Usulkan Indonesia Bangun Kereta Cepat Shinkansen

Sabtu, 11 April 2015 18:08 WIB

Kereta baru pertama dari Hokuriku "shinkansen", meninggalkan Stasiun Tokyo menuju Kanazawa di Ishikawa, saat upacara penyambutan di Tokyo, 14 Maret 2015. (Jiji Press/AFP/Getty Images)

TEMPO.CO, Jakarta - Investor Jepang yang telah melakukan studi kelayakan proyek rel kereta api cepat serupa "Shinkansen" mengusulkan agar pemerintah Indonesia membentuk BUMN khusus operator moda transportasi mutakhir tersebut.

Usulan tersebut karena investor Jepang meyakini prospek bisnis kereta api cepat sangat menjanjikan dan membutuhkan manajemen bisnis yang kuat dan terpisah dari BUMN PT. Kereta Api Indonesia, kata Deputi Sarana dan Prasarana Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Deddy Priatna di Jakarta, Jumat.

"Tapi tetap pemerintah boleh putuskan tetap di PT. KAI atau tidak. Dari studi kelayakan fase pertama, Jepang memang menginginkan BUMN baru karena bisnis yang sangat besar," kata dia.

Investor Jepang dari Badan Kerja Sama Internasional Jepang (Japan International Cooperation Agency/JICA), kata Deddy, baru saja merampungkan studi kelayakan fase pertama dari tiga fase yang direncanakan. Biaya untuk melakukan studi kelayakan tersebut senilai 15 juta dolar AS.

Studi kelayakan dari Jepang untuk fase pertama menghasilkan beberapa opsi pembangunan proyek senilai Rp 60 triliun itu.

Menurut Deddy, dari studi fase pertama, rute kereta api cepat juga kemungkinan tidak hanya berhenti sampai di Bandung, tapi juga ke Cirebon, Semarang dan Surabaya.

Di Jakarta, akan bermula di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat dengan rel kereta api yang dibangun di bawah tanah. Dengan kereta api "Shinkansen" Indonesia ini, waktu tempuh Jakarta-Bandung hanya 34 menit, dan Jakarta-Surabaya 2,5 jam.

Rencana rute kereta api cepat yang akan melewati Cirebon juga agar sarana perhubungan dapat terintegrasi dengan Bandara Kertajati yang sedang dibangun di Majalengka.

Deddy mengatakan manfaat ekonomi dari proyek ini akan sangat besar.

"Shinkansen itu banyak yang mengatakan hanya negara-negara dengan masyarakat menengah ke atas yang memiliki Shinkansen. Padahal tidak seperti itu. Dulu Jepang saat punya Shinkansen, 30 tahun yang lalu atau 25 tahun yang lalu, pendapatan per kapitanya tidak terlalu besar, tapi proyek ini bisa memboost-up ekonomi," kata dia.

Total investasi yang dibutuhkan untuk proyek ini, dari studi kelayakan Jepang, sebesar Rp60 triliun. Dari skema yang ditawarkan Jepang, pemerintah juga diminta menanggung investasi sebesar 16 persen, selain BUMN pelaksana kereta api cepat sebesar 74 persen dan swasta 10 persen.

Peluang Kompetisi

Menurut Deddy, selain Jepang, pemerintah juga masih menunggu penawaran dari Tiongkok untuk bekerja sama mengerjakan proyek ini.

Deddy mengusulkan sebaiknya "kompetisi" pelaksana proyek tersebut juga dibuka untuk negara-negara lain agar Presiden Joko Widodo juga memperoleh banyak gambaran untuk proyek tersebut.

Menurut dia, pemerintah menargetkan dapat memutuskan siapa pelaksana proyek tersebut pada akhir 2015. Adapun awal pembangunan proyek tersebut diharapkan pemerintah dapat dimulai selambat-lambatnya pada 2019.

Pemerintah juga akan mempertimbangkan nilai keuntungan atau Financial Internal Rate of Return (FIRR) dari proyek itu. Hasil studi Jepang tentang proyek ini, nilai keuntungan BUMN pelaksana proyek ini akan cukup menguntungkan dalam estimasi waktu yang tidak terlalu lama.

Hal tersebut dikarenakan bunga yang ditawarkan dari Jepang cukup rendah di level 0,1 persen. Adapun, nilai FIRR untuk BUMN pelaksana proyek kereta api cepat ini dari studi kelayakan sebesar 0,97.

Namun, dalam mengambil keputusan, pemerintah juga akan mempertimbangkan nilai kebutuhan investasi yang ditawarkan Jepang dan Tiongkok, atau mitra lain yang tertarik dengan proyek ini.





Antara

Berita terkait

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

10 jam lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

2 hari lalu

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn atau DB mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun. Aturan ini berlaku mulai 1 Juni 2024

Baca Selengkapnya

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

4 hari lalu

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

KAI mengoperasikan sejumlah kereta api baru, di antaranya seperti KA Argo Merbabu relasi Gambir-Semarang Tawang Bank Jateng (pp).

Baca Selengkapnya

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

4 hari lalu

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

Saat bepergian jarak jauh menggunakan kereta, ketahui beberapa tips memilih kursi kereta agar tidak mundur. Berikut ini tipsnya.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

4 hari lalu

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

5 hari lalu

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

Sleeper train L'Observatoire Venice Simplon-Orient-Express mulai beroperasi tahun 202

Baca Selengkapnya

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

5 hari lalu

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman

Baca Selengkapnya

Dua Remaja Dipergoki Curi Baut Bantalan Rel Kereta Api

6 hari lalu

Dua Remaja Dipergoki Curi Baut Bantalan Rel Kereta Api

Mereka berencana menjual baut bantalan rel kereta api itu kepada penadah barang bekas.

Baca Selengkapnya

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

6 hari lalu

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi menutup pelaksanaan Angkutan Lebaran 2024 yang telah berlangsung selama 22 hari sejak 31 Maret.

Baca Selengkapnya

Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Ada 208.798 Pelanggan Gunakan Kereta Api di KAI Daop 9 Jember

6 hari lalu

Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Ada 208.798 Pelanggan Gunakan Kereta Api di KAI Daop 9 Jember

KAI Daop 9 Jember menyebutkan ada sebanyak 208.798 penumpang yang menggunakan kereta api di wilayahnya selama pelaksanaan angkutan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya