ABK Diperbudak di Benjina Dikawal Kapal Perang  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 5 April 2015 04:13 WIB

Ratusan nelayan Burma membawa barang miliknya saat akan meninggalkan kawasan perusahaan perikanan, Pusaka Benjina Resources di Benjina, Kepulauan Aru, Maluku, 3 April 2015. Nelayan-nelayan tersebut dijadikan budak saat berada di Benjina Resources. (AP Photo)

TEMPO.CO, Benjina - Sejumlah anak buah kapal PT Pusaka Benjina Resources telah dipindahkan dari Benjina, Kabupaten Kepulauan Aru, menuju kantor Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan di Tual, Maluku Tenggara.

Sebanyak 319 ABK yang terdiri dari 253 asal Myanmar, 8 asal Laos, dan 58 asal Kamboja diangkut menggunakan enam kapal perikanan PT PBR, yaitu Antasena 330, 836, 323, 106, 341, dan 310.

Dalam perjalanan tersebut, para ABK ini mendapatkan pengawalan dari KRI Pulau Rengat 711. "Kapal untuk pemburu dan penyapu ranjau laut," ujar nahkoda kapal, Letnan Kolonel Pelaut Cecep Hidayat, kepada Tempo, Jumat, 3 April 2015.

KRI Pulau Rengat, kata Cecep, merupakan kapal perang yang berfungsi untuk mencari titik-titik keberadaan bom di dasar laut. Cecep menjelaskan di laut terdapat sisa-sisa peninggalan bom sejak zaman perang puluhan atau ratusan tahun lalu, yang berbahaya jika jalurnya dilalui oleh kapal-kapal lain.

"Kapal ini dilengkapi sonar untuk mendeteksi keberadaan bom laut," ujar Cecep. Setelah ditemukan titik keberadaan bom, kata Cecep, bom tersebut akan diledakkan di dasar laut.

Sebagai kapal pemburu dan penyapu ranjau laut, KRI Pulau Rengat 711 memiliki kecepatan maksimal 12 knot. "Karena untuk menyapu tidak butuh kecepatan tinggi," ujar dia. Adapun kapasitas dari kapal perang ini mencapai 52 orang.

Dalam pengawalan, KRI Pulau Rengat 711 juga menyesuaikan kecepatan dari kapal Antasena yang mengangkut ABK. Kapal Antasena hanya memiliki kecepatan tujuh knot. "Jadi kami sesuaikan kecepatannya dengan tetap berada di belakang mereka," ujar dia.

Para ABK PT PBR menuju Tual pada Jumat, 3 April 2015, pukul 22.30 WIT. Perjalanan menuju Tual ditempuh kurang-lebih 15 jam. Adapun keenam kapal pengangkut ABK ini juga dikawal oleh kapal pengawas dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Pemindahan ini dilakukan agar menghindari adanya kekerasan terhadap ABK. Semua ABK rencananya akan dipulangkan ke negara asalnya.

DEVY ERNIS

Berita terkait

Menteri Kelautan Perikanan Resmikan Media Center KKP

2 hari lalu

Menteri Kelautan Perikanan Resmikan Media Center KKP

Media Center dilengkapi dengan sejumlah fasilitas mulai dari ruang meeting, studio, hingga akses internet.

Baca Selengkapnya

200 Ha Lahan di Tangerang Masuk Plotting Proyek Strategis Nasional PIK 2, 100 Ha di Antaranya, Kawasan Lahan Perhutani dan KKP

4 hari lalu

200 Ha Lahan di Tangerang Masuk Plotting Proyek Strategis Nasional PIK 2, 100 Ha di Antaranya, Kawasan Lahan Perhutani dan KKP

Sekitar 200 hektar tanah di Desa Lontar Kecamatan Kemeri Kabupaten Tangerang, masuk dalam plotting lahan Proyek Strategis Nasional (PSN) PIK 2

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

19 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

22 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

40 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

54 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

54 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

54 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

28 Februari 2024

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,

Baca Selengkapnya

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

18 Februari 2024

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

Berita terkini bisnis pada siang ini dimulai dari Susi Pudjiastuti yang mengingatkan soal program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya