Larangan Naikkan Tarif, Organda: Memangnya Angkutan Umum Milik Jonan?  

Reporter

Rabu, 1 April 2015 05:28 WIB

Sebuah mesin bus sedang diperbaiki oleh montir keliling di terminal Poris Plawad, Tangerang, (29/7). Jelang lebaran terdapat sejumlah montir keliling yang disiapkan oleh para perusahaan organda. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO , Jakarta - Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta Shafruhan Sinungan mengatakan Organda sulit memenuhi imbauan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan. Imbauan itu yakni pengelola jasa angkutan tidak menaikkan tarif terkait dengan perubahan harga bahan bakar minyak. “Memangnya kendaraan umum semuanya punya beliau (Ignasius Jonan)?” katanya ketika dihubungi Tempo, Selasa, 31 Maret 2015.

Dengan naiknya harga BBM, menurut Shafruhan, yang juga Direktur Umum PT Express Transindo Utama Tbk, Organda akan melakukan penyesuaian tarif. “Tiap kali ada kenaikan harga bensin, pasti ada sedikit masalah buat kami,” ucapnya.

Dia memastikan kenaikan tarif tak terelakkan karena dipicu kenaikan harga bensin, suku cadang, jasa perbaikan, dan hal terkait lain. Namun Shafruhan menjamin kenaikan tarif angkutan di Jakarta tidak signifikan.

Dia menambahkan, pada Rabu, 1 April 2015, pihaknya akan memberi surat rekomendasi kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama terkait dengan penyesuaian tarif. "Kami akan bicarakan bersama soal penyesuaian tarif ini," katanya.

Harga Premium di Jawa, Madura, dan Bali naik menjadi Rp 7.400 per liter, sementara di luar ketiga daerah itu menjadi Rp 7.300 per liter. Sedangkan harga solar naik menjadi Rp 6.900 per liter.

Saat ini solar mendapat subsidi tetap sebesar Rp 1.000 per liter. Sedangkan Premium, Pertamax, dan Pertamax Plus bebas subsidi. Khusus harga Premium dan solar ditentukan oleh pemerintah.

ANDI RUSLI

Berita terkait

Harga BBM Naik, Pengusaha Bus Ungkap Dampaknya ke Okupansi

4 September 2022

Harga BBM Naik, Pengusaha Bus Ungkap Dampaknya ke Okupansi

Kenaikan harga BBM akan berdampak meningkatkan harga-harga barang dan membuat okupansi bus merosot.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Bus Cerita Efek Pukulan Ganda Pasca-kenaikan Harga BBM

4 September 2022

Pengusaha Bus Cerita Efek Pukulan Ganda Pasca-kenaikan Harga BBM

Kenaikan harga BBM akan membuat tarif angkutan darat antar-kota antar-provinsi (AKAP) ikut terkerek naik 10-25 persen

Baca Selengkapnya

Menhub Bahas Penyesuaian Tarif Angkutan Umum dengan Gugus Tugas

16 Juni 2020

Menhub Bahas Penyesuaian Tarif Angkutan Umum dengan Gugus Tugas

Menhub akan membahas penyesuaian tarif angkutan umum dengan Gugus Tugas Covid-19.

Baca Selengkapnya

Bus Trayek Jakarta Batal Disetop, Organda: Penumpang Sudah Sepi

31 Maret 2020

Bus Trayek Jakarta Batal Disetop, Organda: Penumpang Sudah Sepi

Organda mengatakan penumpang bus sudah sepi sebelum adanya penyetopan trayek dari dan ke Jakarta.

Baca Selengkapnya

DKI Akan Setop Bus AKAP, Organda Minta BLT untuk Sopir dan Kernet

31 Maret 2020

DKI Akan Setop Bus AKAP, Organda Minta BLT untuk Sopir dan Kernet

SekJen DPP Organda Ateng Haryoni mengatakan seluruh perusahaan otobus menghentikan operasional armadanya khusus trayek Jakarta mulai Senin petang.

Baca Selengkapnya

Natal dan Tahun Baru, Pembatasan Angkutan Barang Berlaku 5 Hari

11 Desember 2019

Natal dan Tahun Baru, Pembatasan Angkutan Barang Berlaku 5 Hari

Pada masa libur Natal dan Tahun Baru, pemerintah akan memberlakukan pembatasan angkutan barang selama lima hari.

Baca Selengkapnya

DNI Sektor Perhubungan Darat Dihapus, Organda Minta Ini...

22 November 2019

DNI Sektor Perhubungan Darat Dihapus, Organda Minta Ini...

Pemerintah memutuskan untuk menghapus 14 Daftar Negatif Investasi (DNI), termasuk sektor usaha perhubungan darat.

Baca Selengkapnya

Organda Sebut Syarat Bus Zhong Tong Buat Transjakarta, Apa Saja?

19 Oktober 2019

Organda Sebut Syarat Bus Zhong Tong Buat Transjakarta, Apa Saja?

Organisasi Angkutan Darat DKI Jakarta meminta pemerintah provinsi DKI memastikan keamanan bus Zhong Tong buat armada Transjakarta.

Baca Selengkapnya

Kuota Solar Subsidi Menipis, Organda Minta Penyelewengan Diusut

4 Oktober 2019

Kuota Solar Subsidi Menipis, Organda Minta Penyelewengan Diusut

DPP Organda meminta pemerintah mengusut tuntas perkara penyelewengan Solar bersubsidi seiring dengan kian habisnya kuota BBM bersubsidi itu.

Baca Selengkapnya

Sukabumi Razia Stiker Pornografi dan Ujaran Kebencian di Angkot

18 Juni 2019

Sukabumi Razia Stiker Pornografi dan Ujaran Kebencian di Angkot

Dinas Perhubungan dan Organda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, merazia angkot yang memiliki stiker atau gambar temper berbau pornografi.

Baca Selengkapnya