Kecewa pada Jokowi Sebab Pelemahan Rupiah, Kata Ekonom

Reporter

Editor

Grace gandhi

Rabu, 11 Maret 2015 17:43 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) (tengah) saat konfrensi press usai foto bersama dengan peserta rapat pimpinan nasional TNI-Polri di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta, 3 Maret 2015. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Universitas Gadjah Mada A. Tony Prasetiantono mengatakan pelemahan rupiah saat ini bukan semata disebabkan faktor ekonomi. Ia menganggap pelemahan rupiah juga disebabkan oleh kekecewaan pasar terhadap Presiden Joko Widodo.

“Kita semua kan berharap Pak Jokowi bisa mengambil keputusan yang cepat ya, tapi maaf, ternyata kurang,” kata Tony di Jakarta, Rabu, 11 Maret 2015.

Padahal, menurut Tony, masyarakat punya ekspektasi yang tinggi terhadap Jokowi. Salah satu yang membuat Jokowi dicap tidak bisa mengambil keputusan yang cepat adalah kisruh Komisi Pemberantasan Korupsi vs Kepolisian RI. “Masyarakat melihat ada something else yang memuat Jokowi lama dalam mengambil keputusan,” ujar dia.

Tony menekankan pelemahan rupiah tak bleh dibiarkan terus menerus karena akan menimbulkan kepanikan. Kepanikan ini bisa jadi hanya timbul di Indonesia karena punya pengalaman yang sama pada 1998 dan 2008. Meskipun pelemahan rupiah pada tahun ini berbeda pada tahun-tahun tersebut, Tony menilai wajar saja jika masyarakat punya trauma.

Menurut dia, pelemahan rupiah tahun ini disebabkan oleh membaiknya ekonomi Amerika Serikat. Sedangkan pada 1998 adalah karena gejolak politik yang luar biasa karena ingin menjatuhkan rezim yang tengah berkuasa.

Tony menambahkan, saat ini kondisi fundamental ekonomi Indonesia masih dalam kondisi baik. Karena itu, Tony optimistis asumsi makro yang dibuat pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2015 tak akan meleset. Salah satunya adalah asumsi nilai tukar yang dipatok Rp 12.500 per dolar AS. Angka itu adalah angka rata-rata sepanjang 2015. “Masih ada sembilan bulan lagi, dont worry be happy,” kata Tony.

TRI ARTINING PUTRI

Berita terkait

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

12 menit lalu

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

44 menit lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

1 jam lalu

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

BPJS Kesehatan akan memberlakukan kelas tunggal dan sistem baru dalam bentuk KRIS, bagaimana sistem dan ketentuan naik kelas rawat inap?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

5 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

14 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

15 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

15 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

17 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

17 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

18 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya