Faktor Penghambat Deflasi:
1. Beras
Andil terhadap inflasi 0,11 persen. Kenaikan harga rata-rata secara nasional 2,88 persen. Kenaikan terjadi di 60 kota IHK dengan kenaikan tertinggi di Palopo 11 persen dan Bengkulu 10 persen.
2. Tarif listrik
Andil terhadap inflasi 0,05 persen dengan kenaikan harga rata-rata 1,5 persen. Sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM 31/2014, mulai Januari 2015 perubahan tarif dasar listrik untuk golongan rumah tangga 1300 watt ke atas mengikuti tarif mekanisme adjustment yang diberlakukan setiap bulan mengikuti perubahan kurs rupiah, harga BBM, dan inflasi bulanan.
"Kalau sekarang deflasi, mudah-mudahan tarif listrik turun bulan depan," kata Sasmito. Kenaikan terjadi di 80 kota IHK, yang tertinggi di Pontianak 5 persen, sedangkan Tarakan dan Batam tak berubah karena dikelola pemerintah daerah.
3. Angkutan udara
Andil terhadap inflasi 0,04 persen dengan kenaikan harga rata-rata 7,2 persen. Disebabkan peningkatan permintaan angkutan udara menjelang imlek. Kenaikan terjadi di 21 kota, yang tertinggi terjadi di Jakarta 24 persen, dan Sibolga 17 persen.
4. Sewa rumah
Andil terhadap inflasI 0,02 persen dengan kenaikan harga rata-rata 0,49 persen. Kenaikan harga terjadi karena naiknya biaya perawatan rumah. Harga naik di 19 kota dengan kenaikan tertinggi di Bogor dan Tangerang 3 persen dan Palu 2 persen.
5. Emas
Andil terhadap inflasi 0,02 persen dengan kenaikan harga rata-rata 1,56 persen. Kenaikan terjadi di 75 kota IHK, yang tertinggi terjadi di Bau-Bau, Samarinda, dan Balikpapan 4 persen.
TRI ARTINING PUTRI