Soal Delay, Lion Bantah Jika Pilotnya Mogok  

Reporter

Senin, 23 Februari 2015 15:59 WIB

Pasukan Khas TNI AU melintas di dekat pesawat Lion Air saat berjaga di landasan pacu terminal 3 Bandara Seokarno Hatta, Tangerang, Banten, 20 Februari 2015. Pasca penumpang Lion Air memblokir landasan pacu, pihak pengelola Bandara mengerahkan Pasukan Khas TNI AU untuk mengamankan Bandara. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.

TEMPO.CO, Jakarta -- Direktur Umum Lion Group Edward Sirait memastikan tak ada aksi mogok karyawan, terutama awak pesawat, pada pekan lalu. Edward mengklaim hingga Senin malam awak pesawat masih bekerja sesuai tugasnya.

"Soal ada pegawai atau penerbang mogok tidak benar sama sekali," kata Edward kepada wartawan di Lion Tower Jakarta, Senin, 23 Februari 2015.

Menurut Edward, kisruh menyusul penundaan penerbangan sejak Rabu pekan lalu lebih karena kurang gesitnya para pengambil keputusan di lapangan. Dari investigasi internal diperoleh masukan agar Lion memperkuat manajemen pengendalian krisis di bandara. "Termasuk untuk delay," ujarnya.

Selain itu, perusahaan perlu meningkatkan pelaksanaan prosedur yang konsisten dan konsekuen di lapangan diimbangi penempatan orang-orang yang bisa mengambil keputusan dengan baik. Untuk mencapai itu, Lion Air berencana membentuk tim khusus untuk menangani krisis.

Edward menuturkan untuk meminimalisir penundaan penerbangan semakin panjang pada Jumat, 20 Februari lalu, manajemen memutuskan untuk membatalkan penerbangan mulai pukul 17.00 WIB dan 24.00 WIB. Waktu selama tujuh jam ini digunakan manajemen untuk mengecek dan mengatur ulang operasional penerbangan umum hari Sabtu.

Calon penumpang yang dijadwalkan terbang pada jam tersebut diberi refund tiket sebesar 100 persen. Kemudian mereka diberi kesempatan untuk menjadwalkan ulang perjalanannya dengan rute yang sama secara gratis, tetapi hanya pada Senin hingga Selasa pekan ini.

Penerbangan Lion Air mengalami penundaan parah pada Rabu hingga Kamis pekan lalu. Sebanyak 14 penerbangan Lion Air dari Bandara Seokarno-Hatta, Tangerang, ditunda lebih dari empat jam. Akibatnya, 1.200 penumpang telantar.

AYU PRIMA SANDI

Berita terkait

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

3 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

4 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

8 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

9 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

10 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

13 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

15 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

21 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

21 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bisa Terjadi Perut Kembung Saat Penerbangan dan Apa Saja Dampaknya?

26 hari lalu

Mengapa Bisa Terjadi Perut Kembung Saat Penerbangan dan Apa Saja Dampaknya?

Perut kembung pada saat bepergian dengan penerbangan pesawat kerap terjadi karena perubahan tekanan udara dan pola makan.

Baca Selengkapnya