Ditjen Pajak Optimis Target 213 Triliun rupiah Tercapai

Reporter

Editor

Kamis, 31 Juli 2003 11:16 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Dirjen Pajak Hadi Purnomo menyatakan Pemerintah kehilangan pendapatan Rp 400 miliar dalam tahun anggaran 2003 ini. Dana yang hilang itu merupakan konsekuensi atas kebijakan perpanjangan penundaan pengenaan PPn dan PPnBM di Batam. Hilangnya pendapatan ini belum termasuk lost akibat kebajaran Pasar Tanah Abang yang baru lalu.Tapi, target pajak 213 triliun tetap akan tercapai, kata Dirjen Pajak Hadi Purnomo, usai rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta, Senin (17/3). Untuk memenuhi target, pemerintah terus mencari sumber pendapatan lain untuk menutup kehilangan tersebut. Berbagai upaya telah dilakukan, antara lain meningkatkan pendapatan dari wajib pajak. Selain itu, pemerintah juga berupaya meningkatkan kepatuhan wajib pajak. Untuk itu, kata Hadi, pihaknya telah membuat bank data tentang para wajib pajak. Dikatakannya, kebijakan ekstensifikasi dan intensifikasi perpajakan telah menghasilkan pertambahan jumlah wajib pajak sekitar 540 ribu. Selama tahun 2001-2002 ada tambahan 540 ribu nama wajib pajak pripadi yang baru , kata dia. Jumlah tersebut, sama dengan jumlah pertambahan wajib pajak selama sembilan tahun sebelumnya, yaitu dari 1992-2000. Di tempat yang sama, Dirjen Bea dan Cukai Eddy Abdurrachman menambahkan, pihaknya telah merumuskan sejumlah kebijakan yang didasarkan atas fungsi bea dan cukai sebagai fasilitator perdagangan, pendukung industri dalam negeri, dan pemungut penerimaan pajak. Direktorat Bea dan Cukai akan membuat peraturan yang mendukung perdagangan. Itu penting agar perdagangan, terutama perdagangan luar negeri lebih lancar, arus keluar masuknya barang dari pelabuhan bisa lebih cepat, dan menekan biaya serendah mungkin. Ia mengaku, selama ini banyak keluhan dari para eksportir maupun importir atas lambatnya pelayanan di pelabuhan, selain ongkos yang tinggi. Kerjasama dengan Deperindag juga akan dilakukan untuk membuat data base importir. Dalam data base itu akan dikategorikan importir termasuk beresiko tinggi, menengah, atau rendah. Sehingga bea cukai bisa melayani dengan baik para importir yang mempunyai track record yang baik, dengan resiko rendah. Sebaliknya, akan mengawasi ketat importir yang beresiko tinggi. Sementara itu, Menteri Keuangan Boediono mengatakan, pemerintah tengah mencanangkan program reformasi di bidang perpajakan dan kepabeanan (customs reform). Program ini dimaksudkan untuk memperbaiki kinerja dan citra masing-masing direktorat tersebut, sebagai lembaga yang menghasilkan penerimaan negara yang paling utama. Ini untuk memperbaiki tata kerja, integritas para petugas, memperbaiki komplain para wajib pajak dan memperbaiki sistem perpajakan secara menyeluruh, kata Boediono. Ia menegaskan, selain memperbaiki UU Perpajakan dan UU Kepabeanan, yang lebih penting adalah memperbaiki moral dan etika para petugas yang selama ini dianggap tidak transparan. Hadi Purnomo menambahkan, pihaknya juga menerapkan sistem pembayaran pajak on line. Selain meningkatkan kecepatan pelayanan, sistem ini juga lebih bisa dimonitor. Dan yang penting adalah meminimalisir tingkat persinggungan antara petugas dengan wajib pajak, kata dia. Ia memastikan akan menindak tegas aparatnya yang melanggar ketentuan. Tahun lalu sebanyak 230 pegawai pajak, dan tahun 2001 25 karyawan pajak dipecat karena terlibat berbagai kasus seperti membuat faktur pajak fiktif dan SPT fiktif. Menurut Boedinono, tidak menutup kemungkinan pula bagi pemerintah untuk mengkaji ulang tarif-tarif perpajakan, apakah sudah sesuai dengan tuntutan zaman. Termasuk di sini, daya saing dengan negara lain. Itu kebijakan jangka menengah, katanya. Sedangkan kebijakan jangka pendek adalah perbaikan administrasi perpajakan dan kepabeanan. Dikatakannya, program itu berkaitan dengan reformasi kebijakan fiskal secara menyeluruh, yaitu konsolidasi fiskal dan penyehatan keuangan negara. Antara lain melalui upaya menurunkan defisit secara bertahap sampai tercapai keseimbangan antara penerimaan dengan pengeluaran. Pemerintah juga berupaya mengurangi beban utang kepada APBN, dengan penjadwalan utang luar negeri, debt swap, reprofiling, dan restrukturisasi utang pemerintah kepada Bank Indonesia yang sedang dalam proses. Selain itu, menstabilkan suku bunga dan kurs. Perbaikan struktur pengeluaran APBN juga dilakukan. Antara lain dengan mengurangi, kalau bisa menghilangkan subsidi yang tidak terarah. Yaitu subsidi yang melewati harga komoditi. Ke depan, subsidi hanya akan diberikan kepada kelompok target yang jelas. Ini sudah dimulai dalam subsidi BBM dan listrik yang dialihkan ke subsidi kemiskinan, kata Boediono. Unsur konsolidasi fiskal dari segi penerimaan juga penting untuk memantapkan keuangan negara di tahun mendatang. Retno Sulistyowati --- Tempo News Room

Berita terkait

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

2 menit lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Beda Michelin Key dengan Michelin Star, Panduan Pelancong Memilih Hotel dan Restoran Terbaik

4 menit lalu

Beda Michelin Key dengan Michelin Star, Panduan Pelancong Memilih Hotel dan Restoran Terbaik

Michelin Key fokus pada penghargaan hotel, berbeda dengan Michelin Star yang fokus pada kuliner.

Baca Selengkapnya

11.091 Peserta Ikuti UTBK SNBT 2024 di Unnes, 57 Peserta Tak Hadir di Sesi I

5 menit lalu

11.091 Peserta Ikuti UTBK SNBT 2024 di Unnes, 57 Peserta Tak Hadir di Sesi I

Pelaksanaan UTBK SNBT di Unnes hari pertama, puluhan peserta terlabat.

Baca Selengkapnya

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

10 menit lalu

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

11 menit lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

14 menit lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia Hadapi Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024, Shin Tae-yong Akui Pemain Lelah Mental dan Fisik

14 menit lalu

Timnas U-23 Indonesia Hadapi Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024, Shin Tae-yong Akui Pemain Lelah Mental dan Fisik

Shin Tae-yong yakin para pemain Timnas U-23 Indonesia bisa tampil baik melawan Irak di Piala Asia U-23 2024 dan meraih tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Arsenal Belum Tergoyahkan di Puncak Klasemen, Ini 5 Pemain Andalan Mereka Musim Ini

20 menit lalu

Arsenal Belum Tergoyahkan di Puncak Klasemen, Ini 5 Pemain Andalan Mereka Musim Ini

Arsenal berpeluang menjadi juara Liga Inggris musim ini. Siapa saja pemain kunci mereka?

Baca Selengkapnya

Prediksi Bayern Munchen vs Real Madrid di Semifinal Liga Champions: Jadwal, Kondisi Tim, H2H, Perkiraan Formasi

24 menit lalu

Prediksi Bayern Munchen vs Real Madrid di Semifinal Liga Champions: Jadwal, Kondisi Tim, H2H, Perkiraan Formasi

Duel Bayern Munchen vs Real Madrid akan tersaji pada leg pertama babak semifinal Liga Champions 2023-2024. Mengapa Real Madrid lebih diunggulkan?

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

26 menit lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya