Terobosan Rachmat Gobel, Larang Buah Lokal Pakai Nama Asing

Reporter

Editor

Elik Susanto

Jumat, 13 Februari 2015 13:56 WIB

Wakil Ketua Kadin Bid Insfrastruktur Rachmat Gobel (tengah). ANTARA/Yudhi Mahatma

Bisnis.com, Surabaya - Guna mendorong angka konsumsi buah khas Nusantara, pemerintah mengimbau strategi pemasaran menggunakan metode bottom-up serta menyarankan para produsen tidak menggunakan nama asing untuk melabeli buah asli Indonesia.

Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menyatakan strategi pemasaran produk buah Nusantara mulai sekarang harus menonjolkan daerah asal produk tersebut. Sebab, saat ini semakin banyak desa yang menghasilkan buah dengan keunggulan masing-masing.

“Misalnya, pepaya California. Kenapa harus dinamai ‘California’ kalau ternyata berasal dari Desa Lumajang. Seharusnya menggunakan nama pepaya Lumajang. Jadi, buah itu dapat diangkat sebagai produk yang membanggakan daerah tersebut,” katanya di sela kunjungan larut malam ke Pasar Induk Osowilangun, Jumat, 13 Februari 2015.

Selain itu, dia mencontohkan, durian Mon Thong, yang ternyata dihasilkan di Bali, mulai saat ini harus diganti namanya menjadi durian Singaraja. “Kita ini masih import-minded. Di desa-desa masih banyak yang tidak bangga kalau punya hajatan tidak ada buah impornya.”

Dia mendesak Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) di daerah-daerah sentra penghasil buah, seperti Jawa Timur, menyosialisasikan penggunaan nama desa produsen sebagai branding untuk buah lokal.

Dari segi pemasaran, dia berpendapat, cara yang digunakan harus bottom-up, yaitu menciptakan produk buah unggulan daerah, yang dapat dikenal oleh masyarakat Indonesia secara nasional, baru setelah itu ditingkatkan ke pasar ekspor.

“Ini supaya ada kebanggaan terhadap produk-produk kita sendiri. Sejak ada isu buah impor berbakteri, saya rasa ini adalah momentum kebangkitan buah Indonesia, yang terbukti lebih segar, lebih bagus, dan lebih aman dikonsumsi,” ucapnya.

Pasar Induk Osowilangun, Surabaya, sendiri merupakan salah satu pasar produk hortikultura terbesar di Jatim. Dirut Pasar Osowilangun Hartono Wignyopranoto menjelaskan, dalam sehari, perputaran omzet pasar tersebut mencapai Rp 5-6 triliun.

“Dengan diberikan tempat seperti ini, pedagang buah Nusantara menjadi lebih bermartabat, sehingga pemasaran buah lokal dapat lebih ditingkatkan dan upaya mempromosikan konsumsi buah Nusantara menjadi lebih mudah,” katanya.

Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Nus Nuzulia Ishak berujar, hingga saat ini, ekspor buah eksotis Indonesia yang terbesar adalah thamarin atau asam yang banyak dijual ke India.

Dia mengaku performa ekspor buah-buahan Nusantara memang masih belum maksimal, karena preferensi masyarakat masih condong ke buah impor. Namun, tahun ini, buah lokal berstandar ekspor, seperti produksi PT PTPN XII (Persero), akan makin digenjot ekspornya.

“Ada banyak yang akan kami pacu ekspornya setelah ini selain thamarin. Misalnya saja, apel, salak, manggis, dan pisang. Negara tujuannya mayoritas masih ke Tiongkok, tapi ada juga yang ke Australia,” tuturnya.

Nus menjelaskan, selama ini, ekspor buah Indonesia masih terkendala masalah standar, khususnya soal ukuran yang tidak merata. Karena itu, kata dia, dibutuhkan peran Kementerian Pertanian juga untuk membuat perkebunan buah di lini hulu lebih terstandar.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, hingga November 2014, impor buah Jatim terus melesat ke level US$27,9 juta. Menurut analisis BPS, kenaikan tersebut dipicu perubahan selera masyarakat Jatim ke konsumsi buah impor. Tiongkok menjadi pemasok 98 persen buah impor di provinsi tersebut.

Linda Teti Silitonga (Bisnis.com)

Berita terkait

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

23 jam lalu

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan persoalan impor tidak hanya tanggung jawab Dirjen Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

2 hari lalu

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

Kemendag berencana memanfaatkan perjanjian dagang bilateralnya dengan Cile untuk meningkatkan ekspor ke Amerika Selatan.

Baca Selengkapnya

KTT APEC di Peru Kembali Bahas Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik atau FTAAP

2 hari lalu

KTT APEC di Peru Kembali Bahas Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik atau FTAAP

Pertemuan organisasi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Arequipa, Peru kembali membahas Kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Antisipasi Fenomena Alih Mitra Dagang di Pasar Global

3 hari lalu

Kementerian Perdagangan Antisipasi Fenomena Alih Mitra Dagang di Pasar Global

Kementerian Perdagangan mengungkapkan saat ini fenomena alih mitra dagang sejumlah negara telah mempengaruhi ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

5 hari lalu

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

Wacana penambahan kementerian di pemerintahan Prabowo berpotensi membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN)

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Waralaba Makanan dan Minuman Terbesar, Capai 47 Persen

8 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Waralaba Makanan dan Minuman Terbesar, Capai 47 Persen

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Isy Karim menyebut bisnis waralaba di sektor makanan dan minuman menjadi yang terbesar

Baca Selengkapnya

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

16 hari lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

16 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

16 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

22 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya