Redam Impor Baja, Bea Masuk Tambahan Dikenakan  

Reporter

Selasa, 10 Februari 2015 15:45 WIB

Sejumlah pekerja membuata rangka baja saat mengerjakan tahap awal proyek pembangunan jalan layang Simpang Tak Sebidang (STS) Permata Hijau di kawasan Patal Senayan, Jakarta, 6 Februari 2015. Tempo/M IQBAL ICHSAN

TEMPO.CO, Jakarta - Melonjaknya impor baja paduan mendorong pemerintah mengenakan bea masuk tambahan untuk impor baja paduan selama tiga tahun terhitung mulai 21 Januari 2015. "Peraturan Menteri Keuangannya sudah terbit," kata Ketua Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) Ernawati di kantornya, Selasa 10 Februari 2015.

Keluarnya kebijakan pengenaan bea masuk tambahan ini, kata Ernawati, berdasarkan hasil penyelidikan Komite Pengamanan Perdagangan. Dalam penyelidikan ditemukan adanya lonjakan volume impor baja paduan lainnya selama 2010-2013 dengan tren sebesar 175 persen. Impor baja paduan ini berasal dari tiga negara, yaitu Cina sebanyak 96,62 persen, Korea Selatan 1,56 persen, dan Singapura 0,96 persen.

Menurut Ernawati, lonjakan impor ini berdampak negatif pada pemohon, yakni PT Gunung Garuda. Hal ini terlihat dari pangsa pasar pemohon yang menurun, persediaan yang meningkat, dan keuntungan yang menurun yang berujung kerugian. "Terdapat hubungan sebab-akibat antara lonjakan volume impor dan ancaman kerugian yang dialami pemohon," katanya.

Bea masuk tambahan ini ditetapkan melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 12/PMK.010/2015 tanggal 19 Januari 2015 tentang Pengenaan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) terhadap Impor Baja Paduan. Peraturan menteri ini didasarkan pada hasil penyelidikan KPPI atas tindakan pengamanan perdagangan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada 2009, impor barang yang dimintakan perlindungan sebesar 14.450,137 ton. Selanjutnya, pada periode 2010-2012, impor terus mengalami lonjakan, yaitu menjadi sebesar 20.330,989 ton pada 2010; 104.083,006 ton pada 2011, dan 348.477,237 ton pada 2012. Bahkan ada kecenderungan impor melonjak terus pada Januari-Juni 2013 dengan jumlah 243.929,487 ton.

PINGIT ARIA

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

8 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

1 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

1 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

1 hari lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

2 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

3 hari lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

3 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

4 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

4 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

4 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya