Harga Solar Akan Turun Menjadi Rp 6.200  

Reporter

Senin, 9 Februari 2015 20:10 WIB

Seorang pekerja Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) duduk di tempat pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar yang habis di SPBU Tamanan Kota Kediri, Jawa Timur, 25 Agustus 2014. SPBU di wilayah Kota Kediri kehabisan BBM Jenis Solar sejak Ahad (24/8). ANTARA/Rudi Mulya

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral I Gusti Nyoman Wiratmadja memperkirakan harga solar akan turun pada bulan ini. Hal itu jika mengacu pada tren kondisi harga MOPS (Mid Oil Platts Singapore, harga acuan Singapura) yang fluktuatif dan cenderung turun selama satu bulan ke belakang.

Menurut dia, harga MOPS sempat naik sebelum akhirnya turun menjadi US$ 45 per barel. "Seandainya tetap seperti ini (tidak berubah banyak) sampai 14 Februari, harga solar bisa turun menjadi Rp 6.200 per liter," katanya saat ditemui di kompleks Kementerian ESDM, Jakarta, Senin, 9 Februari 2014. (Baca: Harga Minyak Indonesia Januari US$ 45,30)

Kementerian Energi, kata dia, menghitung besaran harga solar setiap sebulan sekali berdasarkan harga minyak dunia. Penghitungan harga solar Rp 6.200 tersebut mengacu pada rata-rata harga MOPS selama satu bulan sebelumnya.

Menteri Energi Sudirman Said pernah mengatakan harga solar bisa lebih murah ketimbang saat ini, Rp 6.400 per liter. "Harga solar kami sudah cek per hari ini. Sebetulnya Rp 6.000 per liter bisa masuk," ujarnya, Selasa, 6 Februari 2015.

Penghitungan harga solar ditemukan setelah penghitungan alfa dalam pembentuk harga menggunakan acuan lama, yakni sebelum berpatokan pada regulasi baru, yang tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 tentang Harga BBM. Alfa adalah komponen pembentuk harga BBM yang berasal dari biaya distribusi dan margin. Pada acuan lama, alfa dihitung sebesar Rp 700 per liter, sedangkan pada acuan baru Rp 1.300 per liter.

Pemerintah belum memutuskan harga solar karena masih menunggu PT Pertamina. Dalam pembahasan bersama DPR, Sudirman meminta waktu agar Pertamina dapat membuat simulasi harga agar ketetapannya menjadi lebih terencana. (Baca: Harga MinyakAnjlok, Momentum Hapus Premium)

Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, jika harga solar ditetapkan di bawah Rp 6.200 per liter, akan menekan profit perusahaan. Menurut dia, harga paling visible bagi Pertamina adalah Rp 6.200 per liter. "Pertamina masih bisa bernapas (dengan harga Rp 6.200 per liter). Tetapi, apa pun keputusan pemerintah, kami laksanakan," ujarnya.

ALI HIDAYAT

Berita terkait

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

9 hari lalu

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

12 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

15 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Dua Bulan Pertamina Tahan Kenaikan Harga BBM, Terungkap Pertamax Palsu di Empat SPBU Pertamina

33 hari lalu

Terkini Bisnis: Dua Bulan Pertamina Tahan Kenaikan Harga BBM, Terungkap Pertamax Palsu di Empat SPBU Pertamina

Nicke Widyawati mengatakan Pertamina tidak hanya mengejar keuntungan. Sudah dua bulan perusahaan menahan kenaikan harga BBM.

Baca Selengkapnya

Dua Bulan Tahan Harga BBM, Bos Pertamina: Bukan Cuma Cari Untung

33 hari lalu

Dua Bulan Tahan Harga BBM, Bos Pertamina: Bukan Cuma Cari Untung

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan mengatakan Pertamina menahan harga BBM dengan mempertimbbangkan kondisi daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

BBM dan Listrik Tak Naik Sampai Juni 2024, Ekonom: Sudah Tepat, Banyak Faktor Perlu Dipertimbangkan

55 hari lalu

BBM dan Listrik Tak Naik Sampai Juni 2024, Ekonom: Sudah Tepat, Banyak Faktor Perlu Dipertimbangkan

Harga BBM dan listrik dipastikan tidak naik hingga Juni 2024. Ekonom menyebut langah tepat karena kenaikan minyak dunia baru dua persen.

Baca Selengkapnya

Harga BBM Dipastikan Tak Naik hingga Juni 2024, Ini Pernyataan Jokowi, Airlangga, Erick Thohir, hingga Pertamina

56 hari lalu

Harga BBM Dipastikan Tak Naik hingga Juni 2024, Ini Pernyataan Jokowi, Airlangga, Erick Thohir, hingga Pertamina

Pemerintah memastikan harga BBM bersubsidi ataupun nonsubsidi tak naik hingga Juni 2024. Apa sebabnya dan bagaimana konsekuensinya?

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

2 Maret 2024

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

Pertamina Tahan Harga BBM Nonsubsidi, Pemerintah Bantah Intervensi

1 Maret 2024

Pertamina Tahan Harga BBM Nonsubsidi, Pemerintah Bantah Intervensi

PT Pertamina (Persero) kembali menahan harga BBM (bahan bakar minyak) nonsubsidi bulan ini. Pemerintah membantah adanya intervensi ke BUMN tersebut.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sebut Tidak Ada Kenaikan BBM Subsidi dalam Waktu Dekat

5 Februari 2024

Airlangga Sebut Tidak Ada Kenaikan BBM Subsidi dalam Waktu Dekat

Anggaran subsidi BBM tertentu untuk tahun 2024 disepakati sebesar Rp 25,82 triliun dalam APBN.

Baca Selengkapnya