Tak Ada Insentif Khusus untuk Mobil Proton Hendro  

Reporter

Senin, 9 Februari 2015 18:11 WIB

A.M Hendropriyono. dok TEMPO/Dimas Aryo

TEMPO.CO, Jakarta - Kehadiran Presiden Joko Widodo dalam penandatanganan kerja sama produksi mobil antara Proton dan PT Adiperkasa Citra Lestari tidak menjamin proyek ini mendapat insentif khusus dari pemerintah.

Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan tidak akan memberikan insentif khusus pada mobil yang akan diproduksi Proton dengan perusahaan milik mantan Kepala Badan Intelijen Negara A.M. Hendropriyono tersebut. "Ini sama seperti industri otomotif lain yang selama ini sudah berinvestasi di dalam negeri," kata Saleh di kantor Kementerian Perindustrian, Senin, 9 Februari 2015.

Karena itu, menurut Saleh, pemerintah tidak akan memberikan perlakuan khusus terhadap proyek produksi mobil Proton dengan perusahaan Hendropriyono itu. Pemerintah, menurut Saleh, tidak akan membeda-bedakan proyek mobil Hendropriyono dengan perusahaan otomotif lain yang sudah ada sebelumnya. "Semua berlaku sama," kata Saleh.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kemenperin Panggah Susanto mengatakan insentif yang diberikan selalu berlaku sama pada semua industri otomotif. "Tidak ada insentif. Dulu, kan, ada pembedaan bea masuk komponen, luxury tax, sekarang tidak bisa. Itu aturan WTO. Insentif tidak bisa satu. Kalau diberikan, ya, berikan semua," katanya.

Panggah menegaskan pemerintah tidak mempunyai road map mobil nasional. Dia malah mempertanyakan definisi mobil nasional dengan mobil biasa. "Perbedaan mobnas (mobil nasional) dengan biasa itu apa, sih? Sekarang, kan, enggak ada mobnas-mobnas di dunia. Jadi sebenarnya definisi mobnas itu apa, enggak jelas," kata Panggah.

Menurut Saleh, penandatanganan kerja sama antara Proton dan PT Adiperkasa Citra Lestari adalah murni business to business. Penandatanganan MoU itu sama sekali tidak melibatkan unsur pemerintah, apalagi penggunaan dana APBN maupun BUMN. Penandatanganan MoU itu untuk membuat studi kelayakan enam bulan ke depan. Karena murni kerja sama antarswasta, Saleh mengatakan, pemerintah tak mengetahui apa saja isi MoU tersebut.

Penandatanganan MoU studi kelayakan antara Proton dan Adiperkasa Citra Lestari dilakukan pada Jumat, 6 Februari 2015, di Shah Alam, Malaysia. Saleh mengatakan tahapan studi kelayakan adalah hal yang biasa dilakukan pengusaha yang bekerja sama dalam investasi.

Dari studi tersebut, mereka akan mengetahui apakah mobil tersebut layak atau tidak untuk diproduksi. Kalau layak, pelaku usaha itu akan melanjutkan ke tahapan berikutnya, misalnya mendaftar ke BKPM untuk mengurus izin investasi. Meraka juga akan mempersiapkan berbagai fasilitas untuk mendukung industrinya, serta akan ke Kementerian Perindustrian untuk mengurus nomor identifikasi kendaraan bermotor. "Jadi tahapan-tahapannya masih terlalu panjang," kata Saleh.

AMIRULLAH

Berita terkait

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

4 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

50 hari lalu

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G mulai dipromosikan. Gawai ini termasuk kelas menengah, namun fiturnya lengkap dan mumpuni.

Baca Selengkapnya

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

51 hari lalu

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

Setelah empat tahun vakum, Gaikindo kembali adakan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2024. Apa yang menarik?

Baca Selengkapnya

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

21 Februari 2024

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

TMMIN menerima penghargaan Lighthouse Industry 2024 setelah dianggap berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Penjualan Mobil Nasional Turun Sepanjang 2023, Ekspornya Naik 6,7 Persen

18 Januari 2024

Penjualan Mobil Nasional Turun Sepanjang 2023, Ekspornya Naik 6,7 Persen

Gaikindo meningformasikan bahwa jumlah ekspor kendaraan buatan Indonesia meningkat 6,7 persen sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

17 Januari 2024

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

Sekarang, sudah banyak orang yang menjual iPhone bekas. Sebelum membeli, sebaiknya cek IMEI iPhone apakah terdaftar atau tidak.

Baca Selengkapnya

Penjualan Mobil Nasional 2023 Tembus 1 Juta Unit, Turun 4 Persen

16 Januari 2024

Penjualan Mobil Nasional 2023 Tembus 1 Juta Unit, Turun 4 Persen

Sepanjang 2023, penjualan mobil domestik wholesales tercatat sebanyak 1.005.802 unit, turun empat persen dibanding tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

9 Januari 2024

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mengatakan bakal memanggil Kementerian Perindustrian dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Stell (ITSS).

Baca Selengkapnya

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

28 Desember 2023

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

Ekonom Indef Riza Annisa Pujarama mengatakan ada ketimpangan realisasi investasi di sektor industri pengolahan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Dugaan Pelanggaran Kasus Ledakan Smelter Nikel Cina di Indonesia, Waskita Karya Lanjutkan PHK

26 Desember 2023

Terpopuler: Dugaan Pelanggaran Kasus Ledakan Smelter Nikel Cina di Indonesia, Waskita Karya Lanjutkan PHK

Terpopuler: Dugaan pelanggaran di kasus ledakan smelter nikel milik Cina di Indonesia, Waskita Karya berpotensi lanjutkan PHK karyawan.

Baca Selengkapnya