Mobnas, Proyek Hendro di Proton dan Bau Busuk

Reporter

Senin, 9 Februari 2015 04:01 WIB

Presiden Joko Widodo bersama dengan mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad saat mengunjungi pabrik mobil nasional Malaysia Proton di Shah Alam, 6 Februari 2015. REUTERS/Olivia Harris

TEMPO.CO, Jakarta -Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Abdullah Mahmud Hendropriyono meradang kepada orang yang menyebut dia mendapatkan keuntungan lantaran dekat dengan Presiden Joko Widodo. Ia menuding orang-orang tersebut iri. Hendropriyono merupakan tim sukses Jokowi saat pemilihan presiden 2014.



"Yang mengatakan saya dimanjakan Jokowi menunjukkan mulutnya busuk," kata Hendropriyono melalui pesan singkat, Ahad, 8 Februari 2015. Dia mencontohkan adanya pernyataan sumir yang menyebut Mayor Jenderal Andika Perkasa menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden karena menantu Hendropriyono.



Pernyataan tersebut muncul lantaran perusahaan milik Hendropriyono, PT Adiperkasa Citra Lestari, menjalin kerja sama dengan Proton, perusahaan mobil asal Malaysia. Keduanya sepakat membangun pabrik mobil di Indonesia. Jokowi hadir dalam penandatanganan kerja sama tersebut.


Advertising
Advertising


Menurut Hendro, rencana membangun industri mobil dalam negeri sudah lama dia impikan. Dia mengakui sempat mengincar KIA, perusahaan otomotif asal korea Selatan, sebelum akhirnya diambil alih Hyundai. "Bangsa ini bisa jadi pecundang kalau banyak yang suka menjelekkan tanpa melakukan apa pun."



Hendropriyono mengatakan proyek dengan Proton murni kerja sama antara pihak swasta. Sebab, jika Indonesia ingin membangun pabrik otomotif secara mandiri akan membutuhkan modal besar. Menurut Hendro, bisnis dengan Proton akan menguntungkan karena menyerap ribuan tenaga kerja.



Kerja sama PT Adiperkasa dengan Proton disaksikan langsung Jokowi dan Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak, serta Komisaris Utama Proton yang juga bekas Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad. Perjanjian itu ditandatangani langsung oleh Hendropriyono dan Chief Executive Officer Proton Daruk Abdul Harith Abdullah.



Kerja sama ini mengundang reaksi masyarakat karena menilai pemerintah tidak perlu menggandeng perusahaan Malaysia untuk pengembangan mobil nasional. Menurut Hendropriyono, penggunaan istilah mobil nasional dalam kerja sama ini tidak tepat. "Sebaiknya belajar dulu istilah akademik dengan benar."



Proyek Hendropriyono memang berbeda dengan proyek mobil nasional. Kementerian Perindustrian pun tidak berniat menghidupkan kembali program mobil nasional yang identik dengan segudang fasilitas dan insentif. Pelaksana tugas Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian, Panggah Susanto, mengatakan program yang pernah dijalankan oleh PT Timor Putra Nasional itu melanggar perjanjian dagang internasional.



“Tidak mungkin. Program itu sudah diprotes WTO (Organisasi Perdagangan Dunia),” kata dia kepada Tempo, 8 Februari. Dalam konsep Kementerian Perindustrian, ia mengimbuhkan, juga tidak pernah ada istilah mobil nasional. “Mobnas merupakan peristiwa yang sudah lama berlalu, saat Presiden Soeharto menunjuk Timor sebagai pionir mobil nasional.”



TIM TEMPO | SYAILENDRA PERSADA

Berita terkait

Teten Dorong Industri Otomotif Bermitra dengan UMKM Komponen, Sambut Pengembangan EV

51 hari lalu

Teten Dorong Industri Otomotif Bermitra dengan UMKM Komponen, Sambut Pengembangan EV

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong UMKM diberi andil lebih besar dalam industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Kemenkomarves Bicara Industri Otomotif ASEAN, Indonesia Unggul di Mobil Penumpang

58 hari lalu

Kemenkomarves Bicara Industri Otomotif ASEAN, Indonesia Unggul di Mobil Penumpang

Sebanyak 54 persen kendaraan yang diekspor merupakan mobil tujuh kursi. Karena itu Indonesia berpotensi menjadi hub industri otomotif ASEAN.

Baca Selengkapnya

Ganjar di IIMS 2024: yang Beli Mobil Banyak, Tapi yang Antre Beras Juga Banyak

23 Februari 2024

Ganjar di IIMS 2024: yang Beli Mobil Banyak, Tapi yang Antre Beras Juga Banyak

Ganjar mengatakan bahwa pembeli mobil saat ini cukup banyak, namun masyarakat yang mengantre beras juga disebut banyak.

Baca Selengkapnya

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

21 Februari 2024

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

TMMIN menerima penghargaan Lighthouse Industry 2024 setelah dianggap berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Chery Siap Luncurkan Mobil Listrik di Indonesia

17 Oktober 2023

Chery Siap Luncurkan Mobil Listrik di Indonesia

Chery menilai Indonesia sebagai pasar potensial di masa mendatang, termasuk untuk mobil listrik.

Baca Selengkapnya

Mengenal 5 Pameran Otomotif Terbesar di Dunia

14 Agustus 2023

Mengenal 5 Pameran Otomotif Terbesar di Dunia

lima pameran otomotif terbesar di dunia yang jadi etalase produsen kendaraan

Baca Selengkapnya

Kisah Sukses Soichiro Honda, Lulusan SD Mendirikan Honda Motor

6 Agustus 2023

Kisah Sukses Soichiro Honda, Lulusan SD Mendirikan Honda Motor

Soichiro Honda pendiri Honda Motor ini hanya lulusan SD ketika ia mulai mendalami otomotif. Kariernya dimulai menjadi penjaga anak majikan.

Baca Selengkapnya

AEML Siap Berperan Dorong Percepatan Kendaraan Listrik

25 Juli 2023

AEML Siap Berperan Dorong Percepatan Kendaraan Listrik

Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML) dilaporkan siap untuk memajukan industri kendaraan listrik di Indonesia. Simak selengkapnya di sini:

Baca Selengkapnya

Kemenperin Tingkatkan Kualitas SDM Industri Mold and Dies

18 Juli 2023

Kemenperin Tingkatkan Kualitas SDM Industri Mold and Dies

Kemenperin telah meresmikan High Tech Mold and Dies Centre di sekitar KawasanPanasonic Gobel di tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Studi Perkirakan Krisis Chip di Industri Otomotif Segera Berakhir

15 Juli 2023

Studi Perkirakan Krisis Chip di Industri Otomotif Segera Berakhir

Sebuah studi dari S&P Global Mobility mengungkapkan bahwa krisis chip semikonduktor yang melanda industri otomotif dunia akan segera berakhir.

Baca Selengkapnya