S&P Tanggalkan Peringkat Layak Investasi Rusia  

Reporter

Selasa, 27 Januari 2015 08:26 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin. AP/Mikhail Metzel

TEMPO.CO, Paris - Lembaga pemeringkat Standard and Poor's menanggalkan peringkat layak investasi atau investment grade Rusia dengan memangkasnya satu tingkat menjadi "BB+" ke dalam wilayah spekulatif atau junk, dengan peringatan pertumbuhan dan bank lemah.

"Penurunan peringkat mencerminkan pandangan kami bahwa fleksibilitas kebijakan moneter Rusia telah menjadi lebih terbatas dan prospek pertumbuhan ekonomi telah melemah," demikian pernyataan lembaga pemeringkat, Senin, 26 Jasnuari 2015.

Penurunan tajam harga minyak dan sanksi-sanksi Barat telah memukul ekonomi Rusia dalam beberapa bulan terakhir, dengan nilai rubel runtuh pada bulan lalu. (Baca: Lembaga Fitch Rating Juga Menurunkan Peringkat Rusia)

Standard and Poor's adalah yang pertama menurunkan peringkat Rusia ke dalam wilayah spekulatif atau junk.

Moody's awal bulan ini memangkas peringkat Moskow menjadi "Baa3", satu tingkat di atas junk. Hal ini seperti yang dilakukan Fitch, yang menurunkannya menjadi "BBB-".

Standard and Poor's sekarang memperkirakan bahwa ekonomi Rusia yang bergantung pada minyak akan mengalami kontraksi sebesar 2,6 persen pada 2015 akibat penurunan harga minyak mentah dan sanksi Barat atas Ukraina.

Lembaga pemeringkat memproyeksikan bahwa ekonomi Rusia akan tumbuh sekitar 0,5 persen per tahun dalam periode 2015-2018, di bawah 2,4 persen, yang naik tipis selama empat tahun sebelumnya.

Semakin rendah proyeksi pertumbuhan "mencerminkan kurangnya pendanaan eksternal karena pengenaan sanksi-sanksi ekonomi dan penurunan tajam harga minyak," begitu pernyataan lembaga pemeringkat. "Kami juga memperkirakan bahwa penurunan daya beli dalam negeri sebagai akibat dari depresiasi nilai tukar dan kenaikan inflasi kemungkinan akan menghambat prospek pertumbuhan Rusia."

Lembaga pemeringkat juga menyatakan, "Kami percaya bahwa sistem keuangan Rusia sedang melemah, dan karena itu membatasi kemampuan bank sentral Rusia untuk mengirimkan kebijakan moneternya."

Standard and Poor's tidak yakin tentang kemampuan pemerintah Rusia untuk memulihkan pertumbuhan jangka panjang. "Saat ini kami tidak memperkirakan bahwa pemerintah akan mampu secara efektif mengatasi hambatan struktural lama untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat atas proyeksi horizontal kami untuk 2015-2018."

ANTARA

Berita penting lain
Politikus PDIP: Jokowi Bisa Game Over
Nurul Arifin: Jokowi Direcoki Partai Pendukung
Soal BBM Kapal, DPR: Bu Susi Kok Kayak BP Migas !
Negatif Narkoba, Pilot Air Asia Terbang Lagi
Jamu Liverpool, Chelsea Siap Lampiaskan Kekecewaan






Advertising
Advertising

Berita terkait

Vladimir Putin Tak Ingin Serang Negara Anggota NATO

31 hari lalu

Vladimir Putin Tak Ingin Serang Negara Anggota NATO

Vladimir Putin memastikan Rusia tidak punya rencana apapun pada negara anggota NATO dan tidak akan menyerang.

Baca Selengkapnya

24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

33 hari lalu

24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

24 tahun, Vladimir Putin berhasil mempertahankan tahta politiknya. Bagaimana rekam jejaknya berkuasa sebagai Presiden Rusia terlama?

Baca Selengkapnya

Teror Penembakan di Gedung Konser Moskow, Sebelumnya Terjadi di Austria, Belanda, dan Amerika Serikat

34 hari lalu

Teror Penembakan di Gedung Konser Moskow, Sebelumnya Terjadi di Austria, Belanda, dan Amerika Serikat

Serangan teror penembakan di gedung konser Moskow tewaskan ratusan orang. Kejadian penembakan massa pernah terjadi di beberapa negara. Mana saja?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Teror Moskow Tewaskan 143 Orang, Rusia Tangkap 4 Tersangka

34 hari lalu

Kilas Balik Teror Moskow Tewaskan 143 Orang, Rusia Tangkap 4 Tersangka

143 orang tewas dalam serangan teror di Balai Kota Crocus Moskow, Rusia. Berikut kronologi teror tersebut.

Baca Selengkapnya

Menengok Pemimpin Negara yang Ucapkan Selamat ke Vladimir Putin Usai Menang Pilpres Rusia

38 hari lalu

Menengok Pemimpin Negara yang Ucapkan Selamat ke Vladimir Putin Usai Menang Pilpres Rusia

Komentar pemimpin di Eropa dan AS ini sangat kontras dengan pesan-pesan ucapan selamat yang mengalir dari Asia dan Amerika Latin ke Vladimir Putin.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Menang Mutlak dalam Pilpres Rusia, Arah Kebijakannya?

39 hari lalu

Vladimir Putin Menang Mutlak dalam Pilpres Rusia, Arah Kebijakannya?

Hasil raihan Vladimir Putin menunjukkan dia akan menjadi Presiden Rusia enam tahun mendatang, yang membuatnya menjadi pemimpin terlama Rusia

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Raup 87 Persen Suara, Prabowo Butuh 58 Persen Suara untuk Menang Pemilu

40 hari lalu

Vladimir Putin Raup 87 Persen Suara, Prabowo Butuh 58 Persen Suara untuk Menang Pemilu

Vladimir Putin kembali jadi Presiden Rusia setelah meraup 87 persen suara. Sementara, Prabowo memimpin di rekapitulasi nasional KPU dengan 58 persen.

Baca Selengkapnya

Presiden Aljazair Ucapkan Selamat ke Presiden Vladimir Putin

40 hari lalu

Presiden Aljazair Ucapkan Selamat ke Presiden Vladimir Putin

Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune menyampaikan ucapan selamat pada Vladimir Putin atas kemenangannya dalam pemilu Rusia

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Mahasiswa Asing di India Diserang dan Putin Menang di Pemilu Rusia

41 hari lalu

Top 3 Dunia; Mahasiswa Asing di India Diserang dan Putin Menang di Pemilu Rusia

Top 3 dunia, diurutan pertama berita tentang mahasiswa asing di India yang diserang saat salat tarawih.

Baca Selengkapnya

Putin Menang Pemilu Rusia, Kementerian Luar Negeri Rusia Sindir Negara-negara Barat

41 hari lalu

Putin Menang Pemilu Rusia, Kementerian Luar Negeri Rusia Sindir Negara-negara Barat

Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut Barat telah berkontribusi membuat Vladimir Putin menang dalam pemilu Rusia dengan menjadikan Rusia musuh NATO

Baca Selengkapnya